“Tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan, apabila kita masih mampu berusaha dan belajar, dan kami dari Kabupaten Malang selalu membuka pintu kepada Pemerintah Kota, apa yang mau dilakukan kami siap membantu”
RAKYATMU.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara terus berupaya mengatasi persoalan sampah perkotaan, mulai dari pengadaan armada roda tiga, membentuk Satuan Tugas (Satgas) hingga membuat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Tematik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tindakan terus dilakukan dan selalu membangun kerjasama dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebab mengatasi masalah sampah dan merubah kesadaran masyarakat harus perlahan-lahan.
Beberapa hari lalu, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman didampingi Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly dan Kabid PPKL Dinas Lingkungan Hidup M. Syarif Tjan melakukan studi ke Kabupaten Malang, dengan tujuan melihat pengolahan sampah di Kabupaten tersebut.
M. Tauhid Soleman merasa pengolahan sampah di Kabupaten Malang harus di tiru oleh Pemerintah Kota Ternate, karena ditempat itu, pengelolaan sampah menjadi sumber pendapatan masyarakat.
Tepatnya, Forum Perangkat Daerah dan Musrenbang RKPD, melalui Bappelitbangda mengundang dua narasembur dari Kabupaten Malang, untuk memberikan materi terkait pengolahan sampah kepada Satgas kebersihan dan pegawai DLH Kota Ternate.
Kedatangan dua narasumber di Kota Ternate pada Senin (20/3), langsung melakukan pemantauan disetiap TPS (Tempat Pembuangan Sampah).
Dua narasumber tersebut, Manajemen Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R Mulyoagung Bersatu Nugraha Wijayanto dan Kepala KSM TPST 3R Mulyoagung Bersatu Kabupaten Malang F. Supardi.
Diketahui, Reduce, Reuse dan Recycle (3R) atau dikenal dengan penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, “Mengurangi”, “Menggunakan ulang” dan “Mendaur ulang”.
Usai memberikan materi terkait pengolahan sampah di Royal’s Resto pada Selasa (21/3/2023), Manajemen KSM TPST 3R Nugraha Wijayanto, mengatakan secara pribadi, Kota Ternate mempunyai potensi menuju pada pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Namun harus ada upaya kerja keras, baik itu instansi pemerintah dan partisipatif dari masyarakat,” ujarnya.
Nugraha bilang, Wali Kota Ternate bersama intansi pemerintah sangat pro aktif dengan penanganan sampah hingga melakukan pengadaan armada roda tiga sebanyak 50 unit untuk mengatasi sampah di Kota Ternate.
Kemudian kata Nugraha, TPS 3R yang dibuat oleh Pemerintah Kota sudah bagus, hanya saja belum optimal, lantaran warga kurang memahami cara pengelolaan sampah.
“Maka warga harus diberikan pemahaman, karena semua orang ketika di ajak berbuat baik pastinya hati nurani terpanggil untuk melakukan hal tersebut,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah kota harus memberikan stimulus melalui sosialisasi kepada masyarakat, agar warga juga masuk dalam partisipasi program pengelolaan sampah.
“Kalau itu, bisa dijalankan dengan baik maka Kota Ternate bebas dari sampah. Maka terus berusaha dan belajar,” ungkapnya.
Sebab, lanjut dia merubah kebiasaan masyarakat itu membutuhkan waktu yang lama, satu tahun bahkan sampai lima tahun.
“Tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan, apabila kita masih mampu berusaha dan belajar, dan kami dari Kabupaten Malang selalu membuka pintu kepada Pemerintah Kota, apa yang mau dilakukan kami siap membantu,” katanya.
Sementara itu, Kepala KSM TPS 3R Mulyoagung Bersatu F. Supardi menambahkan, program prioritas Pemerintah Kota Ternate bisa berjalan dengan baik. Namun, kata dia, alangkah baiknya pengelolaan sampah diserahkan kepada masing-masing Kelurahan untuk membentuk kelompok swadaya masyarakat.
“Program ini bisa berjalan dengan baik, apabila ada sinergitas antara masyarakat, swasta, akademisi dan komunitas peduli sampah,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Bappelitbangda Kota Ternate Rizal Marsaoly, mengatakan dengan adanya pertemuan ini maka akan dilakukan kerjasama dengan Konsultan Manajemen KSM TPST 3R Mulyoagung Bersatu Kabupaten Malang. Tujuannya, untuk melakukan pendampingan terkait pengolahan sampah selama satu atau dua Tahun mendatang.
Menurut Rizal, konsepsi penerapan atasi permasalahan sampah Kabupaten Malang, terbilang sukses meskipun berjalan selama 12 Tahun.
“Jadi tidak salahnya untuk belajar kepada mereka, setidaknya ada hal lain yang bisa diadopsi untuk atasi permasalahan sampah di Kota Ternate.”
“Karena mereka akan mengajarkan cara pengelolaan sampah, manajemen, metode dan teknologi dalam pengolahan sampah, sampai kepada mengubah perilaku dan mindset masyarakat,” terangnya. (**)