RAKYATMU.COM – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Komunitas interaktif atau Ternate Youth Planner telah selesai dilaksnakan dan ditutup langsung oleh Wali Kota Ternate, Maluku Utara M. Tauhid Soleman di Red Corner Café pada Kamis (9/3/2023).
Sebelumnya, Musrenbang Kecamatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari hari pertma, Talkshow dan mengundang anak pemuda untuk membicarakan isu lingkungan, cagar budaya, ekonomi kreatif dan ruang yang berkelanjutan. Hari kedua, Observasi, redefine, dan ideasi.
Kemudian hari ketiga yang dilaksanakan di Red Corner Café itu, dibagi dua sesi. Sesi pertama, peserta membuat purwarupa (prorotype) dari ide solusi yang ditawarkan dengan menggunakan bahan dan peralatan yang telah disediakan dan disajikan dengan cara yang unik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sesi kedua, peserta mempresentasikan ide dan purwarupa dalam berbagai scenario terkait solusi bagi sub tema pada tiap kelompok. Kelompok mempersentasikan dihadapan Wali Kota sebagai pembuat keputusan.
Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman dalam sambutannya, mengatakan Musrenbang komunitas merupakan bagian dari Musrenbang tematik. Musrenbang ini sebagai respon Pemkot terhadap Ternate sebagai Kota Kreatif.
Wali Kota menyebutkan, komponen masyarakat pastinya mempunyai aspirasi tersendiri, maka dari itu, pemerintah memberi ruang kepada Komunitas untuk melakukan Musrenbang sesuai tema yang ditentukan, diantaranya: pola ruang berkelanjutan, cagar budaya, isu lingkungan, dan ekonomi kreatif.
Tema tersebut, lanjut Wali Kota, merupakan terjemahan dari 14 program prioritas pemerintah kota. Selanjutnya, digalih oleh para komunitas untuk memperoleh isu yang dinilai paling penting dan sesuai hal-hal yang bersifat lokal.
“Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari story telling, karena Kota Ternate memiliki kekuatan seperti kota jasa, kota sejarah, kota budaya, dan peninggalan cagar budaya. Inilah yang bisa menggerakkan perputaran ekonomi,” ujarnya.
Wali Kota menyebutkan, komunitas yang terlibat dalam Musrembang harus mampu menerjemahkan setiap program prioritas ke dalam ide-ide yang nyata.
Mantan sekretaris Kota Ternate ini, meminta kepada komunitas untuk sampaikan ide-ide tersebut dalam bentuk Blueprint agar bisa menjadi bagian dari program pemerintah kota di Tahun 2024.
“Terpenting spesifikasinya itu Ternate sebagai Kota rempah, kota budaya, Kota sejarah, dan kota jasa. Ini yang menjadi tema penting untuk lahirkan ide-ide,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bappelitangda Kota Ternate Rizal Marsaoly mengatakan, Musrenbang Komunitas ini murni berdasarkan kearifan lokal. Meski begitu, kata Rizal, Musrenbang Komunitas Interaktif tidak ada dalam UU Nomor 25 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan.
“Karena ini murni kreativitas daerah. Musrenbang Komunitas ini adalah satu bentuk inovasi yang dibuat oleh Bappelitbangda,” tuturnya.
Rizal menjelaskan, Musrenbang komunitas dibuat karena dilihat dari perkembangan zaman. Sebab, era kolaborasi saat ini sudah berbeda dengan sebelumnya.
“Waktu itu, orang mengenal konsep penta-helix atau multi pihak hanya terdiri atas unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media. Tapi sekarang unsurnya sudah bertambah menjadi 6, dengan tambahan Agregator.”
Lebih jauh, Rizal menambahkan, Musrenbang Komunitas juga masuk dalam penyempurnaan Ranwal RKPD Tahun 2024. Namun dibuat dengan konsep kreatif.
“Jadi empat isu atau tema yang dibahas dalam Musrenbang Komunitas ini dan kemudian melahirkan ide-ide telah dituangkan ke dalam berita acara, dan itu akan di bawa ke forum Musrenbang RKPD,” pungkasnya. (Tim)