RAKYATMU.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara bakal bentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Perempuan dan Anak (PPA) dan Forum Anak Desa (FAD) di 12 kecamatan.
Selain pembentukan Satgas PPA dan Forum anak desa DP3A Kabupaten Kepulauan Sula, DP3A juga bakal mengandeng dinas terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan serta pihak kepolisian, dalam rangka menekan angka kekerasan perempuan dan anak.
“Hal ini dilakukan untuk memanilisir angkat kekerasan perempuan dan anak di tahun 2025,” ujar Plt Kepala DP3A Kabupaten Kepulauan Sula Siti Farida kepada Rakyatmu.com pada Selasa (14/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengingat, tahun 2024 angka kekerasan perempuan dan anak mencapai 52 kasus dan berada di urutan kedua setelah Kota Ternate dari 10 kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara.
“Untuk menekan angka ini kami melakukan pencegahan dengan berbagai cara bentuk Satgas PPA karena kemarin (tahun 2024) Sula menjadi angka tertinggi kedua di Maluku Utara,” kata Siti.
Dikatakan, tahun 2024, DP3A Kepulauan Sula telah membentuk wadah Satgas PPA dan Forum Anak Desa, di Kecamatan Sulabesi Tengah dan Kecamatan Sulabesi Barat yang melibatkan desa-desa di dua kecamatan tersebut.
“Sebelumnya di tahun 2024 kami sudah bentuk Satgas PPA dan Forum Anak Desa di dua Kecamatan Sulabesi Tengah dan Kecamatan Sulabesi Barat,” ucapnya.
Siti menjelaskan tujuan dan fungsi Satgas PPA dan Forum Anak Desa memiliki peran strategis untuk menekan angka kasus kekerasan perempuan dan anak. Wadah tersebut memiliki dua peran yakni menjadi pelopor dan pelapor.
Artinya, pihak Satgas PPA dan Forum Anak Desa dapat mendampingi korban melaporkan masalah ke pihak kepolisian dan DP3A, dan juga dapat menekan angka kasus kekerasan perempuan dan anak di tingkat desa melalui gerakan sosialisasi.
Ia menambahkan, adapun sosialisasi di tingkat sekolah-sekolah baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Sula.
“Tahun 2025 ini selain sosialisasi dengan masyarakat, mungkin kita juga terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk bagimna kita bisa menekan angka kekerasan dengan melibatkan Forum anak dan beberapa jejaring yang sudah dibangun kerja sama,” ungkapnya. (**)
Penulis : Aryanto
Editor : Diman Umanailo