“Sehingga siswa tersebut tidak hanya cerdas dan pintar tetapi memiliki karakter yang kuat seperti pencemaran lingkungan yang bisa dijadikan tema untuk diproyekan,” tuturnya.
Sebenarnya kata dia, tugas dari BGP lebih mengarah pada pengembangan dan pemberdayaan tenaga pendidik yang di dalamnya ada kepala sekolah, pengawas, serta guru di daerah 3T.
Sebab, lanjut dia, daerah terpencil terkendala saat mengakses platform merdeka secara mandiri karena tidak ada jaringan internet.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maka digagaskan oleh awan penggerak untuk mencari solusi atau metode belajar meskipun tidak ada jaringan internet,” tuturnya.
“Sehingga para guru juga bisa mengaplikasikan berupa konten, view serta kemewahan dari merdeka belajar tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pokja BGP Maluku Utara, Wilsa Dieastuty menuturkan, pelatihan ini diikuti oleh 15 Sekolah, jenjang SMA 5 Sekolah, jenjang SD dan SMP 10 Sekolah. Karena sekolah tersebut sangat sulit mengakses jaringan internet.
“Selain siswa yang diundang ada juga Penggerak Komunitas Sula, Guru Penggerak Sula.Co- Kapten Belajar.id Sula. Peserta pelatihan termasuk satu dari BPMP Maluku Utara sebanyak 22 orang ,” ungkapnya mengakhiri. (**)
Penulis : Karman Samuda
Editor : Diman Umanailo
Halaman : 1 2