RAKYATMU.COM – Tim Peneliti Gempa dan Tsunami Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia melakukan pertemuan dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Bappelitbangda pada Senin (23/10/2023), terkait Evaluasi Pasca Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Tim ini dipimpin oleh Penyelidik Bumi Madya Badan Geologi ESDM Yudhicara didampingi Penyelidik Bumi Utama, Supartoyo, Administrasi Umum Badan Geologi, Sofyan Kurniawan dan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara, Abdul Kadir D Arif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyelidik Bumi Madya Badan Geologi Yudhicara menyebutkan, Kelurahan Loto ada jejak terjadinya tsunami akibat dari letusan Gunung Gamalama.
“Karena disana ada jejaknya, maka harus ada perlindungan masyarakat, ketika akan terjadi tsunami yang akan datang,” ucapnya.
Ia memprediksi, bencana alam itu akan terulang kembali. Namun lanjut dia, lokasi tersebut belum ada perlindungan kepada warga.
Selain itu, Yudhicara sarankan agar dilakukan penanaman pohon di pesisir pantai untuk mencegah abrasi. Bahkan, ia meminta, bekas dari produk gunung api harus dijaga dan dilestarikan.
“Bekas itu jangan dibongkar, karena produk gunung api itu bisa menjadi peredam energi gelombang tsunami,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Bappelitbagda Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, pertemuan kedua dengan tim Peneliti Badan Geologi ESDM ini terkait evaluasi Pasca Bencana Gempa Bumi/Tsunami.
Rizal menjelaskan, berdasarkan pendekatan Tim Peneliti bahwa terdapat jejak tsunami di Kelurahan Loto dan Takome.
“Sehingga secara ilmiah nanti mereka akan membuktikan dengan pengambilan sampel di dua kelurahan tersebut,” ujarnya.
Rizal menyampaikan, menurut tim peneliti Badan Geologi, bahwa dua lokasi itu pernah terjadi endapan tsunami pada ratusan tahun silam, dibuktikan dengan adanya pasir, endapan dari aspek Geologi.
“Penjelasan tersebut, ada kaitannya dengan keinginan Wali Kota bahwa Ternate didorong sebagai city resilient atau urban resilient atau menciptakan Ternate sebagai kota tangguh,” tuturnya.
“Paling tidak hasil mitigasi yang didapatkan oleh Tim Badan Geologi Kementerian ESDM bisa memberikan informasi kepada kita baik Pemerintah Kota dan Masyarakat,” ucapnya.
Olehnya itu, berdasarkan informasi itu, sehingga bisa diketahui berbagai peninggalan Geologi dan memberikan nilai value bagi tamu yang datang.
“Usulan dari tim Peneliti Badan Geologi, Pemerintah Kota kedepan bisa memproteksi kawasan tersebut agar bisa dijual sebagai lokasi penelitian,” terangnya. (**)
Editor : Diman Umanailo