RAKYATMU.COM – Proyek pembangunan jalan 2 kilometer di lingkungan Kelurahan Kalumata, Kota Ternate, Maluku Utara tanpa ada papan nama proyek. Padahal, progres pekerjaannya sudah mencapai 75 persen dan menelan APBD Tahun 2023 sebesar Rp 4,4 Miliar.
Masalah lainnya adalah kualitas pembangunan jalan tersebut sangat buruk karena dikerjakan dengan asal–asalan. Diperkirakan sepanjang 400 meter mengalami kerusakan, sehingga akan dibongkar untuk dikerjakan kembali.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku Utara Husni Bopeng mengatakan, ada tiga item dalam pembangunan yang dikerjakan CV Bintang Jaya Konstruksi di Kalumata, yakni hotmix, paving dan lapen. Namun, hotmix yang dikerjakan teridentifikasi mengalami kerusakan dengan total 400 meter.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sekarang sudah dikerjakan 75 persen. Kami menunggu satu minggu kedepan, dan dilaksanakan rapat lagi untuk mempertanyakan hasil dari perbaikan,” katanya, usai rapat bersama PPK, CV Bintang Jaya Konstruksi dan Konsultan di Sekretariat DPRD pada dini hari Kamis (2/11/2023).
Ia menjelaskan, dari keterangan konsultan pengawas bahwa material aspal yang dipakai tidak memenuhi syarat, maka 400 meter tersebut harus dibongkar ulang karena hanya ditambal, dipastikan tetap rusak.
“400 meternya dibongkar dan dibuat baru. Informasi kalau hanya ditambal itu nanti kami cek, karena rekomendasi harus dibongkar. Dalam waktu dekat kami akan turun langsung untuk mengecek di lapangan,” tuturnya.
“Pengawasnya bilang itu dibongkar, padahal hanya ditambal ulang saja. Pekerjaan itu harus serius sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat, bukan asal jadi,” sambungnya.
Ia menuturkan, dalam proses pekerjaan sudah hancur berarti pengawasannya kurang maksimal, material aspalnya tidak layak dan peralatannya tidak bagus.
“Itu kebutuhan masyarakat mau tidak mau harus diperbaiki 400 meter yang rusak, karena anggaran tidak mungkin berulang-ulang,” bebernya.
Ia pun kaget sangat mengetahui bahwa pekerjaan tersebut tidak memasang papan proyek di lokasi. Meksi begitu, ia katakan, pihaknya bakal turun mengecek di lapangan.
“Perlu dipertanyakan lagi kenapa tidak ada papan proyek,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo