RAKYATMU.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara mengakui masih kekurangan fasilitas operasional di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat.
Terutama buldozer atau mesin penggusur untuk mengumpulkan sampah. Sebab, TPA hanya memiliki satu unit buldozer mini sejak Tahun 2010.
Sehingga DLH mengusulkan penambahan satu unit buldozer kepada Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman saat monitoring dilokasi TPA pada Minggu (10/9/2023) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain buldozer, DLH juga mengusulkan pagar keliling TPA dan tidak ada lagi pemungkiman penduduk dilokasi tempat pembuangan akhir, serta pemulung di lokasi tersebut harus dibuat koperasi dan mendapatkan BPJS.
Kepala DLH Kota Ternate, Tonny Sachrudin Pontoh, Selasa (12/9/2023) mengatakan, pemantauan Wali Kota Ternate, untuk melihat perkembangan pengangkutan sampah di TPA.
Kata Tonny, kesempatan itu, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman mempertanyakan terkait urgensi yang dibutuhkan DLH.
“Kita kekurangan Bulldozer untuk mengumpulkan sampah, sehingga sangat dibutuhkan,” ujar Tonny menjawab pertanyaan Wali Kota.
Sebab, lanjut dia, buldozer hanya satu unit. Itupun buldoser mini dari tahun 2010. Selain buldozer, kata Tonny juga dibutuhkan pagar serta tidak boleh ada pemukiman warga di sekitar lokasi TPA.
“Kita sudah sampaikan ke Dinas Perkim dan Dinas PUPR Kota Ternate, karena jangan sampai warga terkena dampak dari sampah,” ucapnya.
Tonny menyebutkan, sampah yang masuk dalam TPA kemudian ditimbang mengalami peningkatan. Sebelumnya 120 ton, kini mengalami peningkatan menjadi 180 ton.
“Di TPA sudah ada pemilahan, dan juga pemulung, sehingga kita berikan ruang kepada mereka untuk melakukan pemilahan, dan kedepan kita akan mengakomodir untuk masuk dalam Koperasi dan BPJS, karena ini menyangkut dengan kesehatan,” jelasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo