“Sekretaris Daerah yang diangkat haruslah memiliki profesionalitas kerja dan rekam jejak karir yang baik, hal itu tidak terlihat pada Jusuf Sunya.”
RAKYATMU.COM – Praktisi Hukum Maluku Utara Suarez Yanto Yunus menyebutkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate Jusuf Sunya tidak memiliki kualitas dan kemampuan menjalankan management organisasi pemerintahan yang baik di masa kepemimpinan M. Tauhid Soleman sebagai Wali Kota Ternate.
Menurut mantan Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Ternate itu, perjalanan karir Jusuf Sunya sewaktu menjabat sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Ternate, dari hasil research for the true, beliau adalah sosok Kepala Dinas yang paling banyak dikritik dan di demo oleh para mahasiswa dan buruh atas kinerja Disnaker kala itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebab kata Suarez, Jusuf Sunya juga tidak bisa mengatasi perusahaan yang tidak membayar upah karyawan sesuai upah minimum, maraknya pemutusan hubungan kerja, dan pelayanan mediator Disnaker dalam penyelesaian sengketa perburuhan selalu berlarut-larut, hingga dugaan SPPD bermasalah di Tahun 2016-2020.
Kata dia, berdasarkan rekam jejak yang buruk, maka Jusuf Sunya tidak layak menjadi Sekretaris Kota Ternate. Buktinya, Jusuf tidak mampu mengawal persoalan di Pemerintah Kota Ternate.
Persoalan itu, mulai dari Disperindag Kota Ternate terkait dengan etika komunikasi Muchlis Djumadil yang memarahi pedagang hingga berujung dinonaktifkan. Pemalangan Kantor Camat Pulau Hiri atas komitmen pembangunan dermaga.
Kemudian, masalah pengunduran diri Jasri Usman dari jabatan Wakil Wali Kota Ternate. Aksi coret-coretan pintu masuk ruang kerjanya dengan tulisan “Ganti Sekda Dalam Kegaduhan Pemkot”.
Dalam situasi seperti ini, harusnya Jusuf Sunya memainkan peran penting secara profesional dan terukur untuk meminimalisir konflik internal yang tak berkesudahan dan memastikan kepada publik bahwa apa yang terjadi di internal tidak mengganggu stabilitas pelayanan publik dan jalannya pemerintahan.
“Kami membaca situasi ini, nampaknya Sekda dan Wali Kota Ternate tidak memiliki hubungan yang harmonis dan pemikiran yang tak searah dalam menjalankan Pemerintahan di Kota Ternate,” kata Suarez pada Kamis (15/6/2023).
Apapun alasannya, lanjut dia, posisi Sekretaris Daerah adalah posisi yang strategis dalam mewujudkan “reformasi birokrasi”. Karena jabatan Sekda selain sebagai pemimpin (leader) organisasi birokrasi dan ASN, juga sebagai Konseptor, desainer, koordinator, komunikator, maupun formulator kebijakan daerah organisasi birokrasi dan ASN.
“Mereka yang menduduki jabatan Sekda seharusnya seseorang yang memiliki kualitas dan rekam jejak yang baik. Sedangkan rekam jejak Jusuf Sunya semenjak menjadi Kepala Disnaker masih buruk.”
“Maka tidak heran selepas dari Jabatan Kadisnaker dan berlanjut sekarang menjabat Sekda Kota Ternate, profesionalisme kerja itu belum terlihat dari sosok yang bergelar Doktor ini,” sambungnya.
Suarez menyebutkan, seharusnya, jabatan Sekda tidak diduduki oleh mereka yang memiliki rekam jejak yang patut dipertanyakan. Sebab hal itu menjadi penilaian penting.
“Sekretaris Daerah yang diangkat haruslah memiliki profesionalitas kerja dan rekam jejak karir yang baik, hal itu tidak terlihat pada Jusuf Sunya,” katanya.
Ia sangat meragukan kualitas Jusuf Sunya, bukan berarti ia membenci Jusuf, tetapi Suarez ragu dengan kinerjanya, karena dianggap tidak profesional. Sebab, mereka yang memegang jabatan Sekda, dikualifikasi sebagai pejabat sesuai UU ASN.
“Maka seyogyanya, kami menuntut dan merindukan sosok yang menjabat sekretaris daerah Kota Ternate adalah mereka yang memiliki konsep dalam mengawal proses perubahan dengan cara melakukan gerakan reformasi birokrasi secara transparan dan akuntabel.”
Ia mengatakan, kehadiran Sekda seharusnya dapat menata birokrasi dengan mewujudkan pelayanan prima, agar harapan masyarakat untuk hidup lebih baik dapat tercapai dengan merasakan jalannya roda pemerintahan yang humanis.
“Hal tersebut belum atau tidak kami temukan pada Jusuf Sunya. Justru yang ditemukan adalah kegaduhan. Apalagi sekarang beliau sedang tercium dugaan SPPD bermasalah di Disnaker tahun 2016-2020,” tegasnya.
Maka dari itu, demi menjaga stabilitas pelayanan publik dan jalannya gerakan reformasi birokrasi yang harmonis, humanis, transparan dan akuntabel pada pemerintahan Kota Ternate.
“Maka Jusuf Sunya harus mundur dari jabatannya karena tidak profesional dalam menjalankan tugas. Atau setidak-tidaknya Wali Kota Ternate perlu menyiapkan dan mencari sosok kandidat Sekda yang profesional dan memiliki rekam jejak yang baik, agar kegaduhan semacam ini tidak terulang,” harapnya. (**)
Penulis : Tim Rakyatmu
Editor : Diman Umanailo