RAKYATMU.COM – Anggota DPRD Kota Ternate, Maluku Utara Munira Sagaf menanggapi dugaan penyalahgunaan pemberian bantuan aspirasi satu unit body fiber yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun anggaran 2022.
Sebelumnya Munira diduga memberikan bantuan tidak tepat sasaran, dan disalahgunakan kepada keluarganya di Desa Samo Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan.
Munira saat dikonfirmasi pada Kamis (26/1/2023) menjelaskan, informasi yang berkembang bahwa dirinya melakukan penyelahgunaan bantuan Body Fiber itu tidak benar dan perlu diluruskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebagai perwakilan masyarkat tugas saya hanya mengakomodir aspirasi masyarakat saat saya turun jalin aspirasi, kebetulan di tahun 2022 ada usulan kebutuhan body fiber untuk aktivitas nelayan oleh kelompok Pemuda pesisir Kelurahan Sangaji.”
“Akhirnya saya usulkan dan bersyukur setelah hasil verifikasi kelompok nelayannya dapat bantuan oleh Dinas terkait, bantuan terakomodir dan diserahkan langsung oleh saudara Wali Kota dan waktu penyerahan saya juga ikut hadir,” ujar Munira.
Selanjutnya Munira kaget atas beredarnya informasi bantuan satu unit body fiber diberikan ke keluarganya di Desa Samo kecamatan Gane Barat.
“Saya ini kaget, saat penyerahan itu semua dokumentasi jelas, prosesnya jelas, namun kalo tiba-tiba perahu body fiber itu berlayar kemana, harusnya kan di konfirmasi ke pihak penerima,” ujarnya.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, setelah mendengar informasi itu dirinya langsung ke kelompok nelayan penerima bantuan untuk memastikan keberadaan body fiber tersebut.
“Saya sendiri sudah turun cek dan konfirmasi kepada nelayan (Penerima bantuan), jawaban pihak nelayan kebetulan ada hajatan di kampung mereka di Gane Barat, tepatnya Desa Samo, mereka bawa barang kesana, sekaligus ada informasi banyak sekali stok ikan di Desa Samo.”
“Jadi sekaligus, dan hanya satu malam saja disana, langsung balik lagi bawa hasil ikan ke Ternate, jadi itu cuma kebetulan saja, tidak benar kalo itu diserahkan untuk disalahgunakan oleh nelayan di Halsel,” sambungnya.
Meski begitu ia tetap menerima isu yang beredar, bahwa dirinya melakukan penyelahgunaan bantuan, karena menurut dia Tahun politik biasanya ada oknum-oknum yang memainkan isu yang tidak benar.
“Saya terima saja, karena biasalah 2023 ini sudah masuk tahun politik, ada pihak yang senang sama saya ada juga yang tidak suka dengan saya, jadi mungkin ini resiko segala hal kami pasti digoreng sana sini.”
“Jadi saya maklumi dan berterima kasih kalo banyak pihak yang ikut menyoroti dan memberi kritikan, prinsipnya saya terima ini sebagai masukan, namun saya tegaskan peruntukan bantuan itu sudah sesuai proses dan mekanisme dan penerima juga benar adanya untuk pemberdayaan nelayan di Kota Ternate,” tutup Munira.