RAKYATMU.COM – Tercatat tujuh desa di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dan Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara belum terjangkau sinyal telekomunikasi atau blank spot. Padahal, perkembangan teknologi sekarang ini semakin canggih.
Tujuh desa tersebut, tersebar di Halmahera Utara, yaitu Akelamo Cibok, Tabanoma dan Dum-dum. Sementara 4 desa lagi berada di Halmahera Barat, yakni Akelamo Cinga-cinga, Akesahu, Tetewang dan Bane Igo.
Masyarakat setempat selalu kesulitan mencari sinyal untuk berkomunikasi melalui saluran telepon. Tak heran, warga mengeluh karena tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Bahkan, warga beranggapan bahwa mereka belum merdeka dan dianak tirikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tokoh Masyarakat Akelamo Cibok, Kecamatan Kao Teluk, Halmahera Utara, Badarudin Gailea menceritakan, sejak puluhan tahun silam, masyarakat di tujuh desa tersebut belum pernah merasakan mudah mendapatkan sinyal handphone (Hp).
“Sebelum Tahun 2000 lagi, jaringan tidak ada, hingga saat ini kami yang berada di tujuh desa merasa kesulitan saat berkomunikasi melalui via telepon,” kata Badarudin kepada Rakyatmu.com pada Senin (22/4/2024).
Dia menyebutkan, menelpon seluler, masyarakat harus mencari titik lokasi yang berada di dataran tinggi maupun pesisir pantai. Padahal, masyarakat dan anak muda sangat menantikan perubahan seperti orang modern pada umumnya.
“Kalau kami mencari sinyal harus pergi ke gunung atau pesisir pantai, agar dapat sinyal dari Wasile (Kabupaten Halmahera Timur). Kami merasa belum merdeka dan dianak tirikan,” ucapnya.
Badarudin mengaku sangat kesulitan saat komunikasi dengan masyarakat diluar dari tujuh desa tersebut. dia pun sesalkan, karena desa lain menikmati sinyal handphone maupun jaringan internet, tetapi tujuh desa ini sangat kesulitan mencari titik sinyal.
“Selama ini, urusan kami dengan pihak luar sangat susah. Sedangkan desa lain menikmati sinyal begitu bagus,” ungkapnya.
Menurut Badarudin, pemerintah desa sudah berupaya mencari solusi mengatasi persoalan tersebut. Namun, sampai kini belum ada cahaya terang yang memberi harapan ke masyarakat.
Dia berharap, pemerintah dapat mencari solusi mengatasi blank spot di tujuh desa. Sinyal telekomunikasi dan jaringan internet sangat dibutuhkan agar warga tidak ketinggalan perkembangan teknologi.
“Pemerintah Desa pernah berupaya untuk mengatasi persoalan ini, tetapi tidak bisa. Kami berharap, pemerintah bisa mengatasi masalah ini.”
“Sebab kami sangat membutuhkan sinyal komunikasi dan jaringan internet agar kami tidak ketinggal seperti orang modern,” sambungnya mengharapkan. (**)
Editor : Diman Umanailo