RAKYATMU.COM – Organisasi Perangkag Daerah (OPD) Pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara diberi semangat untuk mengejar target pendapatan yang telah ditetapkan di Tahun 2024.
Semangat itu terlihat dalam rapat Pimpinan OPD pengelola PAD yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Rizal Marsaoly di Kantor Wali Kota Ternate pada Kamis (18/1/2024).
Rapat ini bertujuan untuk memastikan PAD harus capai target dan potensi pendapatan yang belum digarap, karena Rizal yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) harus mengetahui dan bertanggung jawab terhadap proses penyusunan APBD.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rizal yang baru dilantik di awal bulan Januari itu, mengidentifikasi dan mendengar masukan-masukan cara OPD mengelola pendapatan daerah di Tahun 2023 serta berdiskusi.
“Karena menetapkan pendapatan, harus ada hitungan–hitungan yang matang, jangan sampai target yang ditetapkan itu tidak sesuai dengan potensi garap di lapangan,” ujar Rizal.
Dia mengatakan APBD yang berkualitas itu diawali dengan pendapatan yang baik, agar anggaran yang dibelanjakan bisa disinergikan dengan capaian pendapatan.
“Beberapa kejadian tahun kemarin bisa meminimalisir kekurangan di tahun sebelumnya. Saya berusaha di Tahun 2024 ini bisa capai target dan selalu memberikan semangat ke OPD agar bekerja harus maksimal,” ucapnya.
Dalam rapat, mantan Kepala Bappelitbangda ini menyebutkan, potensi pendapatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate belum menggarap sepenuhnya pendapatan yang dimiliki. Padahal Dinkes mempunyai mesin incinerator limbah medis.
“Mesin ini di Maluku Utara cuman ada di Kota Ternate yang ditempatkan di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Karena limbah medis maka harus mempunyai tempat tersendiri,” kata Rizal.
Meski begitu, Pemerintah Kota Ternate belum bisa menetapkan standar retribusi karena belum memiliki izin Amdal dan lain-lain.
“Maka saya tekankan kepada dinas kesehatan dan DLH untuk mencari solusi, sehingga tidak menutup kemungkinan kalau ini bisa berjalan maka potensi pendapatan bisa meningkat,” ungkapnya.
Riza menjelaskan, mesin incinerator, untuk membakar dan mengurai limbah medis yang ada di Kabupaten dan Kota.
“Ini kan potensi besar, tapi belum dikelola dengan baik dan profesional. Saya meminta Kadis DLH melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar bisa mencari solusi dengan baik. Potensi besar tapi hilang dan tidak digarap dengan baik,” pintanya.
Di akhir wawancara, dia sempat mencecar Kepada BP2RD Jufri Ali dengan kata singkat bahwa merubah cara berpikirnya. Dia pun tidak memberi penjelasan terkait hal tersebut, dan melanjutkan penjelaskan sesuai hasil rapat.
“Semua OPD sangat antusias dan semangat, dan Pak Upi (Jufri Ali) saya meminta rubah cara berpikir dia. Nanti ada satu tim yang dibentuk sebelum masuk ke Musrenbang Kota, pagu indikatif itu sudah harus buat, agar bisa berkorelasi dengan pendapatan riil yang dicapai,” pungkasnya. (**)
Editor : Diman Umanailo