RAKYATMU.COM – Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII di BKPSDM Provinsi Maluku, yang dilaksanakan sejak 13 Juni sampai 20 September 2023 di Kota Ambon resmi ditutup pada Rabu (20/9/2023).
PKA ini diikuti oleh 40 peserta dari Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Ternate, Kejaksaan RI dan BKKBN Provinsi Maluku.
Dari 40 Peserta tersebut, Sekretaris Bappelitbangda Ronny Aries Setyono, ST., M.Si, meraih prestasi istimewa peringkat 1 (Satu) Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VII.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peringkat satu yang diraih Ronny sesuai hasil karya inovasi dan memaparkan proyek perubahan dengan judul; Kolaborasi Perencanaan Berbasis Komunitas Ternate (BACARITA-TERNATE).
Ronny Aries Setyono saat dikonfirmasi mengatakan, peringkat satu yang didapatkan di Pelatihan Kepemimpinan Administrator, prinsipnya, melahirkan suatu inovasi yang bisa diterapkan di Pemerintahan Kota Ternate.
“Sebab, mendapatkan peringkat satu di PKA, harus melalui lima faktor penilaian, yakni aktif selama pembelajaran, studi lapangan, membentuk kelompok, aksi perubahan dan disiplin,” tambahnya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Ternate Rizal Marsaoly sebagai mentor Project Leader Ronny Aries, menyampaikan, sebanyak 40 peserta yang mengikuti PKA di BKPSDM Provinsi Maluku, dan peserta yang mendapatkan peringkat satu berasal dari Kota Ternate.
“Alhamdulillah, peringkat satu itu diraih oleh Sekretaris Bappelitbangda Ronny Aries Setyono, ST., M.Si,” kata Rizal di ruang kerjanya.
Rizal menjelaskan, nilai tertinggi itu ada pada akselerasi dan inovasi proyek perubahan peserta PKA Angkatan VII. Ia menyebutkan, semangat UU Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. UU tersebut, menurut dia, sudah lama terimplementasi.
“UU mengajak kita untuk berinovasi dalam metode pelaksanaan dan merumuskan perencanaan yang berkualitas, karena harus memahami perencanaan Top down dan Bottom up, ini sudah harus diakselerasi menjadi suatu inovasi yang terbaru,” tuturnya.
Diketahui, Top down adalah perencanaan yang langsung dari atas (Pemerintah) ke bawah (Masyarakat). Sedangkan, Bottom up adalah perencanaan yang mendengarkan aspirasi rakyat dan kemudian menjadi pemikiran dalam perencanaan oleh pemerintah.
“Saya bangga, pada hari ini, Sekretaris saya menjadi yang terbaik, tetapi sesungguhnya saya lebih bangga kalau inovasi ini bisa diimplementasikan,” tegas Rizal.
“Kita harus memahami ATM atau Amati, Tiru dan Modifikasi. Tetapi ATM saja tidak cukup, harus tambah satu lagi, yaitu implementasi, agar bisa merumuskan kebijakan inovasi yang digagas Ronny dengan judul BACARITA-TERNATE,” tambah Rizal.
Selain itu, Rizal menjelaskan enam kolaborasi pentahelix dan hexa helix, pertama kolaborasi akademisi, kolaborasi media, kolaborasi bisnis, kolaborasi komunitas, dan platform aggregator atau harus ada sumber pendanaan.
“Judul yang diambil pak Ronny itu, dari salah satu dari enam kolaborasi tersebut, yaitu kolaborasi perencanaan berbasis komunitas atau BACARARITA-TERNATE,” ujarnya.
Ia yakin bahwa aplikasi BACARITA-TERNATE bisa dimanfaatkan dalam tahapan perencanaan kedepan. Sebab, instrumen ini, bisa diimplementasikan dalam siklus perencanaan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 2004.
“Sistem ini dipakai pada saat Musrenbang, agar aspirasi dari teman-teman komunitas bisa diinput dalam aplikasi. Kemudian dilakukan penelaahan, supaya bisa dibawa ke Musrenbang Kota. Harapannya, Aplikasi ini bisa bermanfaat bagi teman-teman komunitas,” terangnya. (**)
Editor : Diman Umanailo