Strategi Wali Kota Tidore Agar Produk Kelapa Olahan Sohi Coconut Bersaing di Pasaran

- Wartawan

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:47 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Tidore Kepulauan saat berbincang dengan Pengelola Industri Kecil Menengah Sohi Coconut di kawasan Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo, Oba Tengah, Tidore Kepulauan. (Istimewa)

Wali Kota Tidore Kepulauan saat berbincang dengan Pengelola Industri Kecil Menengah Sohi Coconut di kawasan Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo, Oba Tengah, Tidore Kepulauan. (Istimewa)

RAKYATMU.COM – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berencana mengembangkan produk turunan kelapa yang dikelola Industri Kecil Menengah (IKM) Sohi Coconut. Salah satunya mendorong pemerintah kelurahan hingga desa mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), untuk bekerja sama dengan IKM.

“Kelapanya diambil dari Bumdes dan dikelola oleh IKM itu sendiri,” ujar Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen didampingi Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Tidore Nurul Asnawia, saat mengunjungi IKM Sohi Coconut di Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, Minggu (23/3/2025).

Muhammad Sinen mengaku banyak warga yang bertanya perihal produk turunan buah kelapa tersebut. Ini setelah kunjungan pertamanya di IKM Sohi Coconut pada Rabu (19/3), viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mendapat respons positif dari masyarakat, pemkot akan membuka ruang agar produk tersebut dapat dipasarkan dalam skala kota hingga provinsi. Salah satu strategi yang ditekankan adalah masyarakat tidak lagi mengkonsumsi minyak goreng hasil olahan dari luar.

“Ketika sudah diproduksi dalam jumlah banyak, maka toko-toko, kios kecil, bahkan gerai modern yang beroperasi di wilayah Tidore tidak lagi menerima minyak goreng dari luar daerah. Tapi harus konsumsi minyak kelapa dari produk Tidore sendiri,” ujarnya.

BACA JUGA :  Diakhir Masa Jabatan, Wali Kota Tidore Terus Perjuangkan Kebutuah Masyarakat

Bagi Muhammad Sinen, siapa pun yang ingin berinvestasi di Tidore, maka hasil olahan khas Tidore harus menjadi sasaran utama dalam pemasaran. “Dengan beroperasinya sentra IKM ini, selain menjaga ketahanan pangan yang dimaksudkan Presiden Prabowo Subianto, juga membuka lapangan kerja yang lebih luas.”

“Sentra industri ini sudah dilengkapi mesin pengolah yang sangat lengkap. Jadi harus buat brand atau label yang resmi untuk produk olahan minyaknya, produknya harus ada kata Tidore,” tambah Muhammad Sinen.

Muhammad Sinen juga menginstruksikan OPD terkait segera membangun fasilitas pendukung untuk operasional industri kelapa tersebut. Mulai dari akses jalan masuk, kemudian biaya operasi, produksi, dan upah para tenaga kerja.

Pengelola IKM Sohi Coconut, Abd Rahim Saraha mengatakan, sejauh ini pengolahan produk turunan buah kelapa seperti minyak goreng maupun arang briket yang terbuat dari batok kelapa, masih minim. Kendalanya ada pada market.

“Kami berharap ke depan dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, baik proses pemasaran maupun produksi,” harapnya.

Sebab, menurut Rahim, ketika skala produksinya diperluas, maka kebutuhan karyawan juga ikut meningkat. Itu berarti, ada peluang kerja bagi masyarakat Tidore terbuka lebar. Karena ketidakstabilan harga kopra selalu menjadi momok bagi para petani.

BACA JUGA :  Tiga Perusahaan Tambang Keroyok Cemari Sungai Sagea, Hipma Halmahera Tengah Nilai Pj Bupati Ikut Terlibat

“Petani kelapa dilema dengan naik turunnya harga kopra, sehingga (industri pengolahan produk turunan buah kelapa) ini dapat menjadi solusi terbaik bagi petani kopra, khususnya yang ada di Oba Tengah,” tuturnya.

Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Tidore, Andi Kirana mengatakan Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo berdiri di atas lahan milik Pemkot Tidore seluas 2,3 hektare. Bangunannya terdiri dari gedung produksi pangan dan non pangan, gudang, serta dua unit rumah dinas untuk pengelola.

Andi Kirana menyebut, Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo dibangun oleh Kementerian Perindustrian melalui Dana Alokasi Khusus dengan dua kali penganggaran. Pada 2023 berupa kegiatan fisik bangunan produksi non pangan sebesar Rp 8,6 miliar dan pengadaan mesin produksi non pangan Rp 1,1 miliar.

Memasuki 2024, dilanjutkan dengan kegiatan fisik bangunan produksi pangan sebesar Rp 7,6 miliar dan pengadaan mesin produksi pangan Rp 2,9 miliar. “Sentra Industri Kelapa Terpadu Akelamo baru beroperasi pada awal 2024. Tapi saat itu belum rutin karena ada pembangunan sentra tahap dua,” imbuh Andi Kirana.

Berita Terkait

Diskominfo Kepulauan Sula akan Bangun Tower BTS di Buya, Wisata Tanjung Waka Jadi Prioritas
Sidang 11 Warga Penolak Tambang Dialihkan Virtual di Rutan Tidore, Kuasa Hukum Protes
Yogyakarta Sambut Kedatangan Wali Kota Ternate di Pembukaan Rakernas dan Seminar JKPI
Tahun 2026, Dinkes Kota Ternate Alokasikan Inovasi O’Mama dan Operasional Ambulans Laut
Paparkan Keberhasilan Kota Sehat, Wali Kota Ternate Optimis Raih Predikat Swasti Saba Wiwerda
Harita Nickel Buka Pelatihan Bahasa Mandarin, Jawab Tantangan Industri Global 
Kunjungi Ternate, Wali Kota Paparkan Isu Kesehatan ke Wamenkes dan Tim FKUI
Ketua Komisi II DPR: Sofifi Tak Perlu Jadi Kota, Cukup Benahi Wajahnya

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 20:24 WIT

Diskominfo Kepulauan Sula akan Bangun Tower BTS di Buya, Wisata Tanjung Waka Jadi Prioritas

Rabu, 6 Agustus 2025 - 13:52 WIT

Yogyakarta Sambut Kedatangan Wali Kota Ternate di Pembukaan Rakernas dan Seminar JKPI

Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:02 WIT

Tahun 2026, Dinkes Kota Ternate Alokasikan Inovasi O’Mama dan Operasional Ambulans Laut

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:01 WIT

Paparkan Keberhasilan Kota Sehat, Wali Kota Ternate Optimis Raih Predikat Swasti Saba Wiwerda

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:30 WIT

Harita Nickel Buka Pelatihan Bahasa Mandarin, Jawab Tantangan Industri Global 

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:21 WIT

Kunjungi Ternate, Wali Kota Paparkan Isu Kesehatan ke Wamenkes dan Tim FKUI

Rabu, 30 Juli 2025 - 07:47 WIT

Ketua Komisi II DPR: Sofifi Tak Perlu Jadi Kota, Cukup Benahi Wajahnya

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:11 WIT

Tutup Usia 39 Tahun, Sosok Aipda Oman Umanahu Dimata Bupati Kepulauan Sula

Berita Terbaru