RAKYATMU.COM – Warga Desa Fatce mengeluh soal pelayanan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, karena air mati sudah empat hari.
“Sudah empat hari air mati total. Kami kesulitan untuk mandi, masak, dan mencuci. Semua aktivitas rumah tangga jadi terganggu,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya kepada RakyatMu.com pada Minggu (20/4/2025) kemarin.
Ia juga menyayangkan pelayanan PDAM yang dinilai kurang responsif, padahal pelanggan rutin membayar iuran setiap bulan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setiap bulan kami bayar tepat waktu, tapi pelayanannya begini. Kalau memang ada kerusakan pipa atau kendala lain, seharusnya disampaikan ke pelanggan. Biar kami tahu dan bisa bersiap-siap,” tambahnya dengan nada kesal.
Terpisah, Kepala Bagian Teknis PDAM, Sahdir Kaunar, menanggapi keluhan masyarakat terkait gangguan distribusi air bersih di wilayah Desa Fatce. Ia menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh kerusakan pada salah satu unit pompa air utama di Desa Waibau.
“Masalah air tidak mengalir di sekitar Fatcei disebabkan oleh rusaknya salah satu pompa air Grundfos akibat korsleting. Pompa tersebut merupakan bagian dari tiga unit yang berada di induk utama penyaluran di Desa Waibau, dan saat ini tidak dapat difungsikan,” ujar Sahdir, dikonfirmasi Senin (21/4/2025).
Sebagai langkah sementara, petugas tengah berupaya membangun jaringan dari induk utama penyaluran di Desa Wailau untuk memastikan air tetap dapat terdistribusi ke pelanggan di wilayah Kota Sanana.
“Kami mengandalkan pasokan dari Desa Wailau dan Desa Umaga. Jika hanya mengandalkan dua pompa yang tersisa di Desa Waibau, itu tidak akan cukup,” tambahnya.
Sahdir juga menyampaikan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM telah mengetahui permasalahan ini dan sedang menyiapkan solusi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Plt Direktur PDAM serta Sekretaris Daerah. Beliau juga akan mengupayakan pengadaan pompa cadangan secepatnya,” tutupnya. (**)
Penulis : Aryanto
Editor : Diman