PKB dan PAN Maluku Utara Tolak Sistem Pemilihan Tertutup, Akademisi: Kemunduran Demokrasi

- Wartawan

Minggu, 15 Januari 2023 - 19:02 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Aji Deni. Foto: Istimewah

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Aji Deni. Foto: Istimewah

RAKYATMU.COM – Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Aji Deni menilai soal wacana sisitem proporsional tertutup pada pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2024 mendatang. Sistem ini menurut dia, merupakan sebuah kemunduran demokarasi.

Sekedar diketahui, sistem proporsional, terdapat dua jenis yaitu sistem proporsionl terbuka dan tertutup. Sistem proporsional terbuka adalah sistem pemilihan langsung kepada wakil-wakil legislatif. Sedangkan sistem proprsional tertutup, pemilih hanya memilih partai politik.

“Sistem proporsional tertutup, merupakan sebuah kemunduran demokrasi, kenapa kemunduran, karean kita ingin membuka Pemilu legislatif dan Pilpres secara lansung. Saya takutkan jangan sampai hanya sekanario besar,” kata Aji Deni pada Minggu (16/1/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penulis Buku Pemilu dan Institusionalisasi Partai Politik itu menyebutkan, sistem proporsional tertutup ini jika tidak ada penolakan, pastinya kedepan, pemilihan presiden, Gubernur, Bupati dan Kota di pilih oleh anggota legislatif.

“Alasannya itukan, untuk menghemat anggaran. Demokarsi itu mahal. Biar mahal, tapi demokrasi harus di pilih oleh masyarakat ketimbang dipilih oleh elit-elit partai politik. Ini adalah satu desain untuk menempatkan kembali sistem orde baru yang tidak bisa dipaksakan hari ini,” tuturnya.

BACA JUGA :  Bawaslu Kota Ternate Akan Rekomendasi KPU Soal Bacaleg TMS

Ia menyampaikan, sistem proporsional terbuka itu jauh lebih demokratis karena rakyat bisa memilih calon-calon yang pantas menurut mereka. Sedangkan sistem tertutup, jika dipakai dalam pemilihan, maka Partai Politik (Parpol) dianggap otoriter.

“Sebab Parpol hanya menentukan siapa-siapa yang layak. Padahal salah satu fungsi partai adalah rekrut elit partai. Rekrutmen elit partai ada dua cara, bersifat formal dan informal. Formalnya hanya orang dekat. Informalnya, hanya merekrut berdasrkan kapisitas, kemampuan mendanai, dan mempunyai pengaruh dan massa yang bagus untuk mendapatkan suara dan kursi yang banyak,” jelasnya.

Menurutnya, sisitem proporsional tertutup lebih menggiring kepada kekuatan internal Parpol. Sedagkan Partai itu bersifat suka rela, karena orang bisa memerlukan partai kapan saja.

“Jika menggunakan sistem tertutup, otomatis masyarakat memilih gambar Partai. Tapi kami belum tahu, apakah pemilihan tertutup ini ada nama calon atau tidak. Kalau sudah ada nama calon. Namun yang duduk (terpilih menjadi anggota DPRD) itu berdasarkan internal partai. Yang ditakutkan jangan sampai orang itu merasa dirugikan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Dua Daerah Jadi Fokus Kampanye Akbar MK-BISA di Pilkada Maluku Utara

“Mudahan-mudahan Pemilu 2024 menggunakan sistem terbuka, karena Indonesia tidak cocok menggunakan sistem tertutup,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPW PAN Maluku Utara Iskandar Idrus menuturkan, perubahan regulasi itu semua berada pada keputusan DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Namun, PAN tetap mendukung sistem proporsional terbuka.

“Kami di Daerah melihat dari keputusan DPP. Jika DPP sudah memutuskan itu berarti sudah merepresentasi apa yang menjadi sikap PAN secara institusi,” katanya.

Terpisah Ketua Lembaga Pemenang Pemilu (LPP) DPW PKB Maluku Utara, Muksin Amrin menegaskan bahwa PKB tetap mendukung sistem proporsional terbuka, karena sistem pemilihan terbuka itu untuk mengembalikan hak kepada rakyat.

“Jadi rakyat secara sepenuhnya diberikan hak untuk memilih perwakilan di DPR, dan ada 8 Partai Politik yang mendukung proporsional terbuka itu salah satunya PKB,” pungkasnya.

Berita Terkait

Ketua Pemuda Desa Wayo Pulau Taliabu Minta Warga Jaga Kondusivitas Pasca PSU
PSU Pulau Taliabu, PDIP: Kemenangan CPM-Utuh di Atas 80 Persen
Jelang PSU Pulau Taliabu, Citra-Utu Imbau Warga Tak Terpancing Isu Negatif
Pemda Kepulauan Sula Cuek Harga dan Ketersediaan Bapok Jelang Idul Fitri 1446 H 
Wali Kota Ternate dan TPID Sidak Pasar Pastikan Harga dan Ketersediaan Stabil
Bawaslu Pulau Taliabu Minta Warga Tidak Terprovokasi Isu Negatif Jelang PSU 9 TPS
Imbauan PSU Pulau Taliabu, Rometi Haruna: Ciptakan Suasana Aman dan Damai
Tekan Inflasi, Sekda Kota Tenate: Segi Tiga Emas Masih Jadi Program Prioritas

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 09:11 WIT

Ketua Pemuda Desa Wayo Pulau Taliabu Minta Warga Jaga Kondusivitas Pasca PSU

Jumat, 4 April 2025 - 18:57 WIT

PSU Pulau Taliabu, PDIP: Kemenangan CPM-Utuh di Atas 80 Persen

Rabu, 26 Maret 2025 - 17:23 WIT

Jelang PSU Pulau Taliabu, Citra-Utu Imbau Warga Tak Terpancing Isu Negatif

Kamis, 20 Maret 2025 - 19:21 WIT

Pemda Kepulauan Sula Cuek Harga dan Ketersediaan Bapok Jelang Idul Fitri 1446 H 

Selasa, 18 Maret 2025 - 21:26 WIT

Wali Kota Ternate dan TPID Sidak Pasar Pastikan Harga dan Ketersediaan Stabil

Sabtu, 15 Maret 2025 - 18:05 WIT

Bawaslu Pulau Taliabu Minta Warga Tidak Terprovokasi Isu Negatif Jelang PSU 9 TPS

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:30 WIT

Imbauan PSU Pulau Taliabu, Rometi Haruna: Ciptakan Suasana Aman dan Damai

Senin, 24 Februari 2025 - 20:01 WIT

Tekan Inflasi, Sekda Kota Tenate: Segi Tiga Emas Masih Jadi Program Prioritas

Berita Terbaru

Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly. (Rakyatmu)

Daerah

Pemkot Ternate Siapkan 10 Miliar Bayar Gaji PPPK

Sabtu, 17 Mei 2025 - 13:51 WIT

Sekda Kota Ternate Rizal Marsaoly. (Rakyatmu)

Daerah

13 Pejabat di Pemkot Ternate Bakal Uji Kompetensi

Sabtu, 17 Mei 2025 - 13:38 WIT

Daerah

Sekda Kota Ternate Serahkan SK ke 328 PPPK Tahap I

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:38 WIT