RAKYATMU.COM – Dinas Pariwisata (Dispar) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara beda pendapat terkait dengan penanganan sampah di tiga destinasi wisata, yakni Danau Tolire, Pantai Sulamadaha dan Batu Agus.
Dispar berargumen bahwa sampah di lokasi wisata sudah terkelola secara maksimal. Sementara DLH berpendapat ketiga lokasi wisata tersebut masih jauh dari kata bersih, mulai dari tidak tersedianya TPS dan belum terbentuknya kelompok sadar wisata atau Pokdarwis.
“Alhamdulillah bisa dikatakan maksimal untuk kawasan destinasi wisata sebab sudah ada fasilitas pendukung berupa armada kendaraan roda tiga untuk melayani pengangkutan,” kata Kadis Pariwisata Kota Ternate Rustam Panjat Mahli pada Minggu (20/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, fasilitas tempat sampah organik dan anorganik pun sudah tersedia, yang tersebar di titik lokasi pengunjung. Hal ini berlaku di kawasan yang dikelola Dispar, yakni Sulamadaha, Batu Angus dan Danau Tolire.
“Sudah, dan sangat maksimal, ada bak sampah permanen. Partisipasi pedagang kuliner terhadap sampah mendukung serta memiliki tanggung jawab bersama dan adanya satgas kebersihan yang bertugas membersihkan secara rutin,” ungkapnya.
Sementara, Kabid PPKL DLH Kota Ternate M. Syarif Tjan menjelaskan, pengelolaan sampah di tempat wisata belum maksimal, karena beberapa infrastruktur tidak memadai. Mulai tidak adanya TPS dan kelompok swadaya masyarakat seperti kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang konsentrasi terhadap sampah.
“Ke depan kami akan benahi hal-hal ini. Menyiapkan TPS di setiap lokasi Wisata, juga membimbing dan melakukan pendampingan kepada Pokdarwis di lokasi wisata tentang bagaimana mereduksi sampah organik maupun anorganik yang dihasilkan para pengunjung,” jelasnya.
“Iya, kami saat ini gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan ke masyarakat,” imbuhnya.
Dia menyebut, punya program kampung iklim dimana dilakukan peningkatan kapasitas kepada masyarakat tentang bagaimana mengolah sampah agar tidak berdampak pada pencemaran lingkungan dan juga sebagai langkah mitigasi perubahan iklim.
“Jadi kami lakukan sosialisasi kepada masyarakat dan seluruh komunitas di Kota Ternate tentang cara mengatasi sampah yang baik dan benar, di tingkat kelurahan maupun di lokasi lokasi wisata,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo