RAKYATMU.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mencatat bahwa Kabupaten Halmahera Selatan mendominasi Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) urban farming dengan persentase 40 persen tahun 2023, kemudian disusul Kota Ternate dan Kota Tidore.
Keterbatasan lahan pertanian membuat sebagian masyarakat perkotaan melakukan urban farming dengan cara menanam tanaman bulanan menggunakan pot atau polybag yang letakan di pekarangan rumah maupun memanfaatkan penyediaan lahan sekitar.
Kepala BPS Maluku Utara Aidil Adha menjelaskan, dalam laporan tentang sensus pertanian tahap I tahun 2023 menyebut urban farming atau pertanian urban hanya dilakukan di tiga kabupaten/kota dengan memanfaatkan lahan seadanya.
“Ketergantungan wilayah perkotaan terhadap hasil pertanian dari wilayah perdesaan dan terbatasnya lahan pertanian di wilayah perkotaan menuntut masyarakat wilayah perkotaan melakukan inovasi menyediakan produk pertanian,” katanya pada Selasa (5/12/2023).
Aidil menyebut masyarakat perkotaan menyediakan produk pertanian sendiri pada lahan terbatas dengan cara sebagian besar media tanam menggunakan pot atau polybag, sehingga mudah dipindahkan pada lahan sempit, baik di dalam ruangan atau di atap rumah.
“Budidaya penyediaan prodak pertanian dilakukan dengan sistem hidroponik dengan menggunakan air atau unsur hara, akuaponik, vertikultur dengan memanfaatkan ruang vertikal sebagai tempat bercocok tanam baik dalam bentuk digantung maupun rambat atau terpasang di dinding serta media terpal,” jelasnya.
Menurut Aidil jumlah RTUP urban farming di Provinsi Maluku Utara sebanyak 40 rumah tangga dan Kabupaten Halmahera Selatan sebanyak 16 rumah tangga atau sekitar 40,00 persen. Sementara Kota Ternate 10 rumah tangga persentase 25,00 persen, kemudian Kota Tidore 5 rumah tangga sehingga berada di 12,5 persen.
“Sedangkan daerah yang berada dibawahnya adalah Kabupaten Halmahera Barat sebanyak 4, Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 3 dan Pulau Morotai banyak 2. Daerah yang nihil yakni Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah dan Pulau Taliabu,” ungkapnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo