RAKYATMU.COM – Front Pemuda Peduli Gane (FP2G) Halmahera Selatan menilai keterwakilan sesepuhnya yang mengikuti Musyawarah Besar (Mubes) Fagogoru pada Tanggal 6 sampai 8 Oktober 2023, yang digelar di Dhuafa Center Ternate hanyalah manuver politik untuk kepentingan segelintir orang.
Bahkan mereka juga menolak Maklumat Fagogoru yang membawa nama Gane, karena substansinya tidak berpihak bagi masyarakat secara menyeluruh. Selain itu, FP2G akan memberikan ultimatum kepada sesepuh sebab terkesan memojokkan pemuda Gane dengan narasi-narasi yang tidak sepantasnya diucapkan.
“Sesudah Mubes Fagogoru menuai polemik di tengah-tengah masyarakat dan kalangan aktivis pemuda Gane. Kami menyesali sikap sesepuh yang terkesan terlalu arogan,” kata Ketua Bidang Politik FP2G Husen Ilham dalam keterangannya kepada Rakyatmu.com pada Selasa (17/10/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebut, pemekaran Gane Raya untuk berdiri Kabupaten sendiri ialah murni kepentingan politik, sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan wacana tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan konsolidasi besar-besaran di bumi Gane terkait batas wilayah Halmahera Selatan dan Halmahera Tengah. Kami juga dengan tegas melayangkan ultimatum terhadap sesepuh yang keliru dalam mengambil keputusan,” sebutnya.
Ia menjelaskan, belum lama ini dalam percakapan di WhatsApp Grup (WAG) beberapa sesepuh Gane membuat sentimen yang ditujukan kepada pemuda Gane.
“Bagaimana kita mau bicara pemekaran kalau karakter sesepuh seperti orang tidak berpendidikan, mereka (sesepuh) tidak layak dijadikan teladan untuk membangun Gane,” tegasnya.
Sekedar informasi, Fagogoru adalah organisasi paguyuban di tiga wilayah daratan Halmahera, di antaranya, Wasile-Maba di Kabupaten Halmahera Timur, Weda-Patani-Gebe di Kabupaten Halmahera Tengah dan Gane di Halmahera Selatan. Wilayah Gane meliputi, Gane Timur, Gane Barat dan Kepulauan Jouronga. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo