RAKYATMU.COM – Warga Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, dikejutkan dengan matinya ribuan ikan di pesisir pantai Sasa RT05/RW02.
Matinya ikan diduga akibat air laut tercemar limbah pabrik tahu pada Sabtu (9/9/2023) malam.
Hingga Minggu (10/9/2023) sore, bangkai ikan sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lokasi ikan mati, terdapat dua pabrik tahu, satu diantaranya diduga milik Lurah Sasa Ridwan B. Farman.
Saat reporter rakyatmu.com memasuki pabrik milik Ridwan terdapat mesin alkon dan selang pembuangan limbah menuju ke arah laut sekitar 10 meter.
Meski begitu, warga setempat tidak mengetahui penyebab hingga ikan mati di pesisir pantai sasa.
“Kita tidak tahu sebabnya apa, sehingga banyak ikan mati,” kata salah satu warga, Lisna (35 tahun).
Hal ini juga mengakibatkan bau menyengat di sekitar pemukiman warga di RT 05/RW 02.
“Sudah dari pagi itu sudah mulai di cium aroma bau yang kurang bagus. Karena rumah warga dekat sekali dengan bibir Pantai,” ucapnya.
Kepala Bidang P2KL DLHK Kota Ternate, M. Syarif Tjan mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil keputusan karena harus dilakukan uji sampel di laboratorium di Kota Manado, agar bisa mengetahui penyebab ikan mati.
Namun kesimpulan awal, menurut dia, ada dua dugaan hingga menyebabkan ikan mati, yakni tercemar limbah pabrik dan aliran air di kali mati yang mengakibatkan terjadi ledakan plankton.
“Hingga membuat tekanan oksigen perairan tidak stabil dan ikan susah bernafas, akhirnya bisa mati,” ucap Syarif.
Ia menyebutkan, ikan mati kebanyakan jenis ikan baronang, karena menurut dia, habitatnya berada di ekosistem padang lamun.
“Bukan sedikit ikan yang mati, jumlahnya puluhan ribu yang mati baik ukuran besar hingga kecil. Bukan saja ikan Baronang tapi, ada jenis ikan karang yang mati,” pungkasnya. (**)
Editor : Diman Umanailo