RAKYATMU.COM – Komunitas England Squad Maluku Utara membuat diskusi terbuka dengan tema “Polemik Sumpah dan Air Bersih di Kota Ternate”.
Narasumber dalam diskusi tersebut, Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly, Plt. Direktur Umum PDAM Ake Gaale Muhammad Syafei, Kepala Bidang PPKL DLH Syarif Tjan di Cafe Sabeba pada Sabtu (8/4/2023).
Dalam kesempatan itu, Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly menyampaikan, persoalan air bersih dan sampah perlu didiskusikan, karena dua hal ini masuk pada 14 program prioritas dan 8 Misi Walikota dan Wakil Walikota Ternate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rizal mengatakan, Walikota begitu berani memasukan dua isu tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD). Sebab, semenjak Tahun 2012 tidak pernah dibahas.
“Tahun 2021 baru Walikota cantumkan dalam RPJMD. Karena sudah masuk dalam program prioritas Pemkot maka harus bekerja keras menangani masalah sampah,” ungkapnya.
“Olehnya itu, perumusan kebijakan dalam konsep penanganan sampah sudah masuk dalam teknis eksekusi bukan lagi diskusikan,” ucapnya.
Tahun 2022, kata Rizal, Pemkot telah mendistribusikan 50 armada roda tiga merk kaisar di 5 Kecamatan, yakini Kecamatan Ternate Tengah, Kecamatan Ternate Utara, Kecamatan Ternate Barat, Kecamatan Ternate Pulau dan Kecamatan Ternate Selatan.
lanjut Rizal, Tahun 2023 melalui Dana Intensif Daerah (DID) sekitar Rp.6 – 7 Miliar, Pemkot menambahkan 5 unit dump truck, lima unit ambrol roda tiga dan 10 unit mobil L300.
“Sementara dalam APBD 2023, ditambahkan armada pengangkut sampah roda tiga sebanyak 50 unit dengan total anggaran Rp.2,5 Miliar, untuk melayani sampah di tingkat RT,” jelasnya.
Dengan harapan, kehadiran roda tiga ini, agar pihak kelurahan bisa menggunakan secara baik dalam mengangkut sampah.
Selain itu Rizal menjelaskan, sampah yang diangkut di setiap Kelurahan akan dibawah ke trans depo. Kemudian petugas DLH mengangkut sampah di trans depo untuk dibuang ke Tempat Pembuangan akhir (TPA).
Lebih jauh, mantan Kepala Dinas Perkim Kota Ternate ini menuturkan, Pemkot akan membuat Peraturan Walikota (Perwali) tentang pengelolaan sampah. Dimana Perwali ini akan membebankan satu KK Rp 20.000.
“Uang ini dimanfaatkan untuk petugas pemilahan sampah dan petugas lainnya. Karena pengatasi sampah harus kita tiru daerah yang sudah berhasil mengatasi masalah sampah seperti Kabupaten Malang,” tuturnya.
Selanjutnya, Pemkot akan fungsikan TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi, menggunakan, daur ulang), tempatnya di belakang Rusunawa Gamalama, Kelurahan Kalumata dan Kelurahan Tubo.
“Saya berterima kasih kepada komunitas England Squad Malut menggelar Diskusi Terbuka Polemik Sampah dan Air Bersih di Kota Ternate,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang PPKL DLH Syarif Tjan menambahkan, pihaknya akan membuat tiga program yaitu biocards sebagai pupuk, arang aktif sebagai penyaring air dan biobriket sebagai bahan bakar pengganti fosil.
“Tiga program ini sebagai daur ulang sampah dari pemotongan pohon dan sampah lainnya. Daur ulang sampah ini akan menjadi pendapatan daerah, dan saat ini kami sudah bahas dan membuat,” katanya.
Bahkan ia menyampaikan, dirinya bersama Kepala DLH akan menyampaikan kepada Walikota Ternate untuk membangun perusahaan daerah terkait dengan sampah yang dijadikan bahan produk.
Terpisah, Plt. Direktur Umum PDAM Ake Gaale Muhammad Syafei mengatakan, dalam diskusi ini yang telah dibuat oleh Englad Malut sangat menarik, karena dalam forum ini ia mendapatkan saran, solusi dan masalah pelayanan yang dirinya belum mengetahui.
“Tetapi dengan ketegasan dan kinerja selama saya ditunjuk sebagai Plt oleh Walikota. Alhamdulillah, hingga kini masyarakat sudah mendapatkan pelayanan air bersih, tinggal dua tempat lagi, tapi kami akan usahakan hingga semua bisa terlayani,” pungkasnya. (man)