RAKYATMU.COM – Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara semenjak dipimpin Pj. Bupati Ikram Malan Sangadji (IMS) sangat minim pembangunan di bumi fagogoru. Padahal, APBD Halteng mencapai Rp 2 Triliun.
IMS malah meninggalkan pembangunan jalan Lapen (Lapis penetrasi) yang mangkrak di Desa Gemia, Kecamatan Patani Utara. Itupun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Transdes sebesar Rp 1,8 Miliar yang melekat di Dinas PUPR Halmahera Tengah.
Mantan Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Halmahera Tengah, Nuryadin Ahmad mengatakan, APBD Halteng mencapai Rp 2 Triliun di masa kepemimpinan IMS. Namun ikram gagal mewujudkan mimpi-mimpi masyarakat negeri Fagogoru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata Nuryadin, anggaran sebesar itu hanya dilakukan program pencitraan seperti pembangunan ruas jalan antar desa dan antar kecamatan. Itupun ada satu pembangunan jalan Lapen di Desa Gemia hingga saat ini tidak bisa dilanjutkan alias mangkrak.
“Jika mau jujur, mantan Pj. (IMS) itu minim pembangunan. Nyaris tidak ada. Yang ada itu kebanyakan program pencitraan dan kebijakan itu, seperti pembangunan rumah layak huni, beasiswa S1, S2, S3 dan kedokteran. Ini pun sudah dilakukan di masa Bupati Elang-Rahim,” ungkap politisi PDIP Halteng asal Patani.
Berbeda dengan tata kelola keuangan dan pemerintahan Edi Langkara dan Abd Rahim Odeyani (Elang-Rahim). Menurut dia, meski APBD Halteng terbatas sekitar Rp 700 sampai 800 Miliar per-tahun ditambah pemotongan dana refocusing akibat Covid-19 sekitar Rp 180 Miliar per-tahun, pasangan Elang-Rahim sukses menghadirkan sejumlah pembangunan yang spektakuler.
“Itulah pemimpin yang cinta daerah. Mereka bekerja dengan program yang terarah dan tulus sebagai anak negeri. Di tengah keterbatasan anggaran, Elang-Rahim mampu membangun. Ruas jalan hotmix hingga pedesaan. Itulah yang namanya prestasi. Dan kini sudah dinikmati rakyat Halteng,” tandasnya. (**)
Penulis : RU
Editor : Diman Umanailo