RAKYATMU.COM – Mengawali penyusunan Rencana Aksi Promosi Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan Joint External Review (JER) Bidang Promosi Kesehatan.
Promosi Kesehatan ini dilakukan pengumpulan data melalui survey online serta field visit, yang meliputi pelaksanaan focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (Indepth Interview) dan obervasi di 5 provinsi terpilih, dan salah satunya adalah Provinsi Maluku Utara di Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan.
Untuk Kota Ternate, Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai 9 hingga 11 September 2025, bertempat di Cafe Bukit Bintang dan Cafe Mozaik. Sementara peserta yang dilakukan Indepth Interview yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Fathiyah Suma dan Kepala Puskesmas Siko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan peserta FGD terdiri dari pejabat Internal Dinas Kesehatan (lintas program) dan beberapa lintas sektor yang terlibat, seperti Bapelitbangda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama Kota Ternate, Diskomsandi, Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kader Posyandu, Lurah dan tenaga kesehatan dan beberapa orang tokoh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Fathiyah Suma menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi suatu kemampuan sistem kesehatan suatu daerah dalam menghadapi dan merespon berbagai risiko dan ancaman kesehatan masyarakat.
Kemudian, mengidentifikasi kelemahan dan kesenjangan dalam sistem kesiapsiagaan dan respon darurat, sehingga dapat dirancang strategi untuk memperbaikinya. Selanjutnya, kata dia, memperkuat komitmen dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan global.
“Selain itu, membuka peluang untuk mendaptkan sumber daya dan dukungan dari WHO serta mitra lainnya untuk peningkatan sistem kesehatan, serta memberikan rekomendasi prioritas tindakan dan masukan untuk penguatan kapasitas, seperti integrasi laboratorium dan surveilans penyakit,” pungkasnya. (**)
Editor : Redaksi