RAKYATMU.COM – Edi Langkara atau dikenal dengan Elang, mantan Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Periode 2017-2022. Rakyatmu.com mengulas kembali memori kepemimpinannya bersama Abdurrahim Odeyani membangun Halteng, Maluku Utara di bidang pendidikan dan kesehatan.
Edi Langkara dan Abdurrahim Odeyani (Elang-Rahim) pada masa kepemimpinan mereka membawa misi “Halmahera Tengah Maju, Sejahtera Berlandaskan Falsafah Fagogoru”. Waktu itu, Elang berkomitmen untuk memenuhi kewajiban konstitusional.
Meski begitu, Elang saat dikonfirmasi media ini mengatakan belum cukup dengan waktu lima tahun melakukan transformasi besar di Halmahera Tengah. Namun sudah banyak program yang telah dilakukan, terutama pada sektor pendidikan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data dan informasi yang diterima rakyatmu.com bahwa dimasa kepemimpinan Elang-Rahim telah menyediakan prasarana dan sarana pendidikan dasar dengan rehabilitasi pembangunan dan sarana perpustakaan termasuk laboratorium serta ruang kelas mencapai Rp. 100.457.371.929.
Sementara peningkatan kualitas pendidikan dengan memberikan bantuan kepada guru yang melanjutkan studi jenjang D2 ke S1 sebanyak 160 orang. Bahkan Elang juga harus memastikan bahwa 11.423 orang siswa pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar harus terlayani dengan rasio ideal.
Selain itu, Elang-Rahim juga mengangkat Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 680 orang untuk mendukung pelayanan pendidikan yang memadai dan ideal bekerja sama dengan guru PNS sebanyak 727 orang agar pendidikan di Halmahera Tengah bisa tercapai.
Bukan saja guru yang melanjutkan pendidikan, Elang juga membantu studi kepada mahasiswa asal Halmahera Tengah dengan total alokasi anggaran Rp. 13.386.777.000 untuk pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 1.608 orang, pendidikan pasca sarjana (S2) 139 orang dan Pendidikan Doktor (S3) sebanyak 6 orang.
Ini semua dilakukan Elang demi memenuhi cita-cita dan harapannya semenjak menjadi Bupati satu periode, untuk mensejajarkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Halmahera Tengah dengan daerah lain di Maluku Utara.
Kepada media ini, Elang menyebutkan, masyarakat Halmahera Tengah harus mampu mengelola SDA dan bersaing di kancah regional hingga tingkat nasional. Bantuan beasiswa yang diprogramkan waktu itu demi mewujudkan generasi cerdas untuk menata Halmahera Tengah kedepan.
Kemudian, di bidang kesehatan terkait sarana dan prasarana, penyediaan kesehatan di Rumah Sakit Daerah hingga 10 kecamatan dan 64 desa pada Tahun 2018 – 2022 mencapai Rp. 365.207.293.472. Jumlah anggaran tersebut, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas Rawat Inap dan Rawat Jalan di kecamatan serta pustu di tingkat desa.
Dan penyediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM) untuk menjamin pelayanan kesehatan gratis bagi 15 ribu lebih jiwa warga Halmahera Tengah. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, melalui program pemerintah pusat, warga Halmahera Tengah hanya terlayani BPJS sebanyak 2 ribu jiwa.
Olehnya itu, melalui program Home Visit yang telah dilaksanakan sejak tahun 2019-2022 telah menangani kebutuhan pelayanan kesehatan bagi 22.540 warga Halmahera Tengah dan sebanyak 21.621 kasus penyakit yang ditangani oleh petugas kesehatan. Program ini merupakan salah satu program strategis Elang-Rahim.
Selain program tersebut, Elang juga membuat Program Sistem Tanggap Darurat (SIRATU) dengan menyediakan lima unit ambulance laut untuk melayani pasien rujukan dari kecaman dan desa yang telah melayani 824 kasus rujukan dan 108 kasus pelayanan jenazah, disamping pelayanan kesehatan berbasis darurat dengan biaya operasional sebesar Rp 5 Miliar sejak tahun 2018.
Disisi lain dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih akuntabel dan berdaya guna, pemerintah daerah sejak tahun 2019-2022 telah menerima tenaga PTT Kesehatan dokter dan tenaga medis Bidan desa sebanyak 567 orang, serta kontrak kerjasama Dokter spesialis Rumah Sakit Daerah Weda sebanyak 5 orang yang dilakukan setiap tahun.
Semua ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat dapat terlayani secara baik, demi mendorong angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Halmahera Tengah, serta menjadi variabel penting.
Meski begitu, Edi Langkara belum puas dengan program tersebut karena masih banyak perencanaan yang telah tergambar membangun Halmahera Tengah di 2024-2029. (**)
Penulis : Reswandi
Editor : Diman Umanailo