RAKYATMU.COM – Pembangunan jalan hotmix lingkungan RT 12-17 di Kelurahan Kalumata, Kota Ternate, Maluku Utara menyita perhatian publik. Lantaran, jalan yang dibangun tidak sesuai dengan harapan warga setempat.
Padahal jalan tersebut sudah diperbaiki ulang oleh kontraktor pemenang tender pada Senin 23 Oktober 2023. Perbaikan ini, menurut keterangan Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara saat proses penggilasan tiba-tiba alat berat bomag rusak.
Meskipun sudah diperbaiki ulang, tetapi masih ada beberapa titik yang masih keropos dan bisa dibongkar menggunakan tangan, sehingga hasilnya tidak layak untuk dilewati oleh pengguna jalan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembangunan jalan dengan volume 2 Km ini baru dikerjakan sekitar 900 meter. Diketahui, kegiatan fisik tersebut melekat di Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara dan dikerjakan oleh CV. Bintang Jaya Konstruksi menggunakan APBD Tahun Anggaran 2023 senilai Rp 4,4 Miliar.
Pantauan Rakyatmu.com dilokasi pembangunan jalan pada Rabu (25/10/2023), masih ada kerusakan di beberapa titik, sedangkan di RT 17 sampai sekarang belum dilakukan perbaikan dan hanya ditandai dengan cairan pilox berwarna putih.
Namun, CV. Bintang Jaya Konstruksi melanjutkan pekerjaan di ruas jalan yang terletak di RT 12. Para pekerja terlihat meratakan material aspal. Selain itu, dua mobil truk dan satu alat bomag bersiaga.
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Kahim Arifin mengatakan, spesifikasi umum dalam ketentuan pembangunan jalan aspal ialah setiap penghamparan minimal ada dua alat pemadatan roda baja yang siap dioperasikan dengan kondisi normal.
Kemudian, kata Kahim, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemadatan aspal untuk mendapatkan umur jalan yang sesuai perencanaan. Salah satunya faktor penting yang harus diperhatikan adalah proses pemadatan, jika tidak dilakukan dengan benar atau dibawah pengawasan yang lalai, maka resiko kerusakan jalan sangat tinggi.
“Kelalaian dalam penghamparan dan pemadatan itu, agregat campuran pada aspal terpisah, kelenturan aspal sangat berkurang, kemudian porosit yang berlebihan sehingga target perencanaan umur layan jalan yang 10 tahun menurun, bahkan tidak mencapai satu minggu sudah mengalami kerusakan,” ujarnya pada Kamis (26/10/2023).
Menurut Kahim, pengerjaan pembangunan jalan di Kalumata, ada beberapa yang harus di benahi seperti kurangnya pengawasan dan persiapan dari awal pekerjaan, penghamparan, pengaspalan sampai dengan finishing.
“Sebelum pemadatan, permukaan harus rata sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam pengaspalan. Ketidakseriusan pengawas dalam mengatasi segala bentuk pekerjaan, baik dari penghamparan hingga pengaspalan,” ungkapnya.
Hahim mendesak, CV Bintang Jaya Konstruksi dan seluruh pihak yang terlibat perlu dievaluasi terkait pengawasan dan perencanaan, karena pembangunan baru pekan kemarin sudah mengalami kerusakan. Ia pun menduga seluruh penyebab kesalahan di lapangan terjadi atas kelalaian pengawas dan hal itu perlu dievaluasi.
“Segala bentuk pengaspalan tidak terlepas dari pengawasan artinya aspal ini sangat sensitif. Kelalaian pengawas yang membuat aspal dingin sebelum sampai di lokasi kerja. Kalaupun aspal yang digunakan baik tetapi tidak dikontrol suhu aspalnya maka hasilnya tetap tidak layak,” tuturnya.
“Penyebab kerusakan saat pengaspalan, yakni perekatan aspal yang kurang bagus, pemadatan aspal kurang maksimal dan suhu aspal yang sudah terlanjur dingin. Kontraktor harus bertanggung jawab dengan kelalaian tersebut,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo