RAKYATMU.COM – Pergantian tahun atau tahun baru selalu menjadi ajang perayaan pesta kembang api di Kabupaten dan Kota.
Pesta kembang api sudah menjadi bagian yang tak terlupakan dari tradisi masyarakat untuk merayakan tahun baru.
Namun tidak seperti di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara karena menurut pedagang kembang api di pasar Basanohi Sanana, omzet jelang tahun baru turun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu pedagang bernama Sitra, mengatakan pergantian tahun baru 2024 ke 2025, omzet penjualan kembang api tak stabil akibat dari daya beli masyarakat turun.
“Pergantian tahun ini menurun, mungkin warga banyak yang keluar mencari kerja hingga tahun baru juga seng (tidak) rame,” kata Sitra.
Meski begitu dia tidak bisa memprediksi hasil penjualan dalam satu hari, tetapi paling banyak 300 ribu hingga 500 ribu.
“Tong (kami) seng (tidak) bisa prediksi satu hari dapat berapa, karena mungkin kondisi di Sanana lagi keadaan susa. Paling banyak kong satu hari dapat Rp 500 ribu ada juga yang Rp 300 ribu,”
“Seng sama dengan dua tahun kemarin boleh, kalau yang biasanya satu hari hasil omzet kembang api mencapai Rp 700 ribu sampai Rp 800 ratus lebih,” ungkapnya. (**)
Penulis : Aryanto
Editor : Redaktur