RAKYATMU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan, Maluku Utara berupaya meningkatkan pemerataan sektor kesehatan agar lebih maksimal, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Hal ini terbukti dengan didorongnya akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Obi.
RSUD Obi direncanakan akan terakreditasi dari Madya ke tipe D di Bulan Maret sesuai dengan undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, untuk peningkatan mutu pelayanan. Dasar tersebut menjadi alasan dilaksanakan operasi perdana pada Minggu (28/1/2024) kemarin.
“Kami menargetkan RSUD Obi bisa selesai terakreditasi di bulan maret 2024 mendatang, maka semua persyaratan akreditasi tipe D sudah terpenuhi dengan digelarnya operasi perdana yang menghadirkan empat dokter spesialis,” kata Kadis Kesehatan Halmahera Selatan Asia Hasjim kepada Rakyatmu.com pada Senin (29/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asia menjelaskan, dalam proses akreditasi pelayanan dokter spesialis akan terus dilakukan selama satu tahun. Selain itu, pihaknya bakal merealisasikan kesejahteraan berupa tambahan insentif dan pengadaan perlengkapan alat kesehatan memadai yang rencananya dianggarkan Rp 100 miliar.
“Kesejahteraan tenaga kesehatan akan diperhatikan oleh pemerintah, baik insentif dan pengadaan sarana prasarana di 27 Puskesmas Pembantu, 32 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit yang tersebar di Kabupaten Halmahera Selatan,” jelasnya.
Asia mengatakan, empat dokter spesialis dan satu spesialis anestesi akan siap dijadwalkan sekali dalam sebulan berkunjung di RSUD Obi. Sejak 10 tahun RSUD tersebut beraktivitas baru kali ini dilakukan adanya operasi besar.
“Dokter yang melayani RSUD Obi, mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, anak, kandungan, bedah dan anestesi. Kedepannya dokter-dokter spesialis akan ditugaskan sacara permanen, agar masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan lebih baik,” ujarnya.
Menurutnya, tujuan akreditasi untuk mendongkrak kualitas pelayanan kesehatan semakin membaik untuk mengurangi resiko jumlah kematian akibat tidak terakses fasilitas kesehatan yang maksimal.
“Ke depan pelayanan kesehatan seluruh desa dapat terlayani dengan sungguh-sungguh dengan membangun fasilitas umum, sehingga masyarakat muda terbantu untuk akses pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo