RAKYATMU.COM – Potongan besi tua berkisar puluhan ton yang diduga diambil dari perusahaan PT. Barito Pacific, Desa Falabisahaya, Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, bakal dijual.
Penjualan besi tua ini akan dikirim ke Surabaya melalui KM. Kendhaga Nusantara 9 yang saat ini beroperasi di pelabuhan Malbufa, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula.
Amatan Rakyatmu.com, potongan besi terdiri dari serpihan mobil truk, tiang listrik, mesin perontok multiguna untuk padi, dan potongan besi lainnya. Potongan besi tua tersebut ditampung di lokasi pelabuhan Malbufa dan rumah Sekretaris BPD Desa Malbufa dan eks Kepala Buruh di Pelabuhan Malbufa berinisial FT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu buruh pelabuhan yang tak mau namanya dipublish mengatakan, besi tua tersebut dibawa dari Falabisahaya menggunakan longboat.
“Potongan besi ini dibawa dari Falabisahaya menggunakan longboat ukurannya besar dan banyak sekali, sudah 1 bulan lebih ada di Desa kami, untuk sementara ada 2 tempat untuk lokasi penyimpan, yakni di dekat pelabuhan Malbufa, dan di rumah sekretaris BPD Malbufa yang juga mantan kepala buruh pelabuhan,” katanya, Minggu (23/7/2023).
Sumber tersebut pun menjelaskan, potongan besi tersebut pernah dikirim ke Surabaya 1 kali melalui Kapal KM. Kendhaga Nusantara 9. Bahkan salah satu pembeli besi tua berasal dari Pulau Jawa yang mendiami Desa Wainin pun memuat besi tua ke Kapal untuk dijual di Surabaya.
“Tak ada kejelasan asal usul terkait besi tersebut, kami menduga hasil curian di perusahaan Falabisahaya (PT. Barito Pacific) yang saat ini sedang marak terjadi, makannya kami buruh bersepakat tak mau terlibat karena takut bermasalah dengan aparat penegak hukum,” ungkapnya.
Terpisah, Bakri salah satu mandor pelabuhan Malbufa saat dikonfirmasi menyampaikan, pernah tanya ke mantan kepala buruh berinisial FT terkait kejelasan puluhan potongan besi tersebut.
“Saya tanya ke FT terkait besi yang banyak itu, dirinya (FT) mengaku mendapatkan besi tersebut dari Desa Falabisahaya dan Mangoli untuk dijual,” bebernya.
“Saya menduga dirinya penadah, makanya itu saya pun melarang para buruh memuat besi tua ke kapal KM. Kendhaga untuk dijual ke Surabaya,” terangnya.
Sementara, berita ini diterbitkan Pewarta masih mencari tahu oknum-oknum yang terlibat dengan puluhan potongan besi tua berkisar belasan ton yang berada di desa Malbufa serta mencoba mengkonfirmasi ke sekretaris BPD Desa Malbufa berinisial FT terkait keberadaan besi tua di rumahnya dan samping pelabuhan Malbufa. (**)
Penulis : Roy
Editor : Diman Umanailo