RAKYATMU.COM – Penanganan sampah di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Maluku Utara, sangat buruk. Diketahui Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang harusnya diangkut setiap hari oleh DLH Kota Ternate, dibiarkan menumpuk selama dua Minggu.
Hal itu disebabkan pihak RSUD menunggak tagihan pembayaran retribusi kepada DLH selama empat bulan. Pihak RSUD pun beralasan bahwa belum melakukan membayar karena DLH belum melengkapi dokumen tagihan secara terperinci.
Sementara pemandangan tak sedap tersebut berada tepat di samping kamar mayat, sampahnya sudah memenuhi TPS, bahkan sebagiannya berhamburan di jalan dan dibiarkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Administrasi Umum RSUD Chasan Boesoirie Ternate Hani S ditemui Rakyatmu.com pada (15/5/2023) mengatakan, produksi sampah RSUD setiap hari sangat banyak, sementara TPS yang tersedia tidak bisa menampung sampah lebih dari dua hari karena ukuranya sangat terbatas.
“Belum lama ini kita minta ke DLH untuk menyiapkan kontainer sampah, tapi alasannya kontainernya terbatas. RSUD sendiri bisa siapkan hanya saja kondisinya lagi seperti begini. Jadi insya Allah kalau ada anggaran baru bisa diadakan,” jelasnya.
Selain itu, dia mengakui, tagihan retribusi dari DLH sampai sekarang belum dibayarkan, lanjut dia, RSUD akan membayar kecuali Dinas Lingkungan Hidup sudah melengkapi dokumen tagihan disertai dasar yang jelas.
“Pembayaran dilakukan bila DLH menyiapkan dokumen berupa MoU dan daftar harga. Kita bayar ini kan harus punya daftar harga, intinya ada dasarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Tanah Tinggi Barat Sahril Fatcepon saat dihubungi belum lama ini mengatakan, segera menyampaikan informasi penumpukan sampah di RSUD ke DLH.
“Iya sampah rumah sakit yang ada di dalam lokasi itu kerja sama antara pihak rumah sakit dengan DLH, nanti saya tolong sampaikan,” katanya. (**)
Penulis : Haerudin
Editor : Diman Umanailo