RAKYATMU.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Maluku Utara bakal menertibkan baliho Muhaimin Syarif yang sudah tersebar. Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan citra partai di mata publik setelah Muhaimin diperiksa KPK terkait dugaan suap pengadaan dan perizinan proyek.
Alasan lainnya penertiban baliho Muhaimin Syarif, berdasarkan surat keputusan DPP Partai Gerindra yang telah menunjuk Sahril Tahir sebagai Ketua DPD dengan nomor 01-0003/Kpts/DPP-Gerindra/2024 tentang Susunan Personalia DPD Partai Gerindra Maluku Utara.
SK yang diterbitkan pada tanggal 9 Januari 2024 itu ditandatangani langsung Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal H Ahmad Muzani. Namun sebelum penertiban baliho Muhaimin Syarif, DPD Partai Gerindra masih melakukan konsultasi dengan pengurus DPP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk mengembalikan citra partai di mata publik Maluku Utara dengan adanya kasus yang menyeret Muhaimin Syarif diperiksa KPK, ini merupakan pekerjaan yang berat bagi kami dan saya sebagai nahkoda dari partai ini, sangat berat,” kata Sahril Tahir usia memimpin rapat internal DPD Gerindra Maluku Utara pada Jumat (12/1/2024).
Sahril menjelaskan, atribut partai bergambar mantan Ketua Muhaimin Syarif yang terpasang di ruang publik saat ini akan dikonsultasikan ke pengurus DPP untuk diambil sikap secara tegas, karena mengganggu pandangan masyarakat dengan adanya kasus pemeriksaan KPK kemarin.
“Karena sudah tentu mengganggu pandangan-pandangan orang bahwa ketua DPD ada tersangkut kasus, itu yang akan kami berupaya untuk konsultasikan kepada DPP sehingga mungkin atribut-atribut seperti itu, mungkin tidak pantas atau merugikan partai,” terangnya.
“Di satu sisi Muhaimin Syarif adalah calon DPR RI yang sah dan tidak bisa dicoret. Mungkin agak mengganggu sedikit adalah jabatannya sebagai ketua DPD yang akan kami rubah. Selain itu, doakan semoga tidak terjerat, mungkin sementara ini sebagai terperiksa muda-mudahan tidak terjerat kasus hukum,” sambungnya.
Sahril mengungkapkan, sebagai seorang politikus yang sudah berpengalaman tidak mudah menyerah sebelum berjuang. Ia pun mengakui akhir-akhir ini Gerindra terganggu dengan agenda konsolidasi.
“Tapi sebagai seorang politisi tidak mungkin saya menyerah sebelum melihat sebuah hasil. Jadi saya dan teman-teman sudah sepakat bahwa berupaya untuk mengembalikan citra partai yang mungkin dalam dua Minggu terakhir ini agak drop hanya karena ada persoalan personal yang mengganggu proses konsolidasi,” pungkasnya. (**)