Salah satu di antaranya mengungkapkan rela meninggal tugasnya sebagai seorang ibu, hanya karena untuk mendapatkan honor sebagai saksi agar bisa mencukupi kebutuhan keluarganya di rumah. Ia pun merasa kesal sebab apa yang diharapkan tidak berjalan sesuai.
“Di kelurahan kami ada 9 TPS, saya bertugas di TPS 04. Saya datang pukul 06.20 pagi dan pulang sampai pagi ulang sekitar 06.05, soalnya masih tunggu formulir C1. Saya kasih tinggal anak kecil di rumah, cuma harap uang itu bisa beli kebutuhan,” ujarnya.
Sementara, salah satu koordinator saksi TPS Partai Perindo, Kecamatan Ternate Utara menyebut, dua kelurahan yang dikoordinirnya masih enam orang saksi belum menerima honor. Hal tersebut bukan cuma wilayah tugasnya saja tetapi hampir terjadi di seluruh saksi Kota Ternate.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Misalnya, satu kelurahan di Kecamatan Ternate Utara ada 5 TPS tapi yang baru terima honor 3 orang masing-masing Rp 300 ribu dan 2 orang belum sama sekali. Terus kelurahan satunya lagi ada 9 TPS namun 1 orang terima Rp 300 ribu, 4 orang terima Rp 200 ribu dan sisa 4 orangnya belum dapat. Ini bukan hanya saksi utara tapi seluruh Kota Ternate,” tandasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo
Halaman : 1 2