RAKYATMU.COM – Perwira Tinggi Kepolisian RI (Polri) Brigjen. Pol. Dr. Yehu Wangsajaya S.I.K., M.Kom, bersama dua sahabatnya, Dr. Ir. Arief Wibowo dan Asep Surahmat, M.Kom, menerbitkan buku “Pemolisian Digital dengan Artificial Intelligence”.
Buku tersebut, menjadi buku pertama dan satu-satunya di Indonesia tentang pemolisian digital berbasis kecerdasan buatan. Acara peluncurannya dilaksanakan pada hari Kamis (28/6/2023).
Buku yang berbobot ini mendapatkan pengantar dari tokoh-tokoh besar baik akademisi, petinggi Polri hingga praktisi, mulai dari Prof. Muhammad Zarlis (Guru Besar Bidang Ilmu Komputer dan Artificial Intelligence), Drs. Bekto Surapto (Pakar dan pemerhati Kepolisian).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, Irjen. Pol. Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, (Kasespim Lemdiklat Polri dan Pakar Ilmu Kepolisian), Dr. Aqua Dwipayana, M.I.Kom. (Motivator dan Pakar Komunikasi terbaik di Indonesia), hingga Michael Sunggiardi (Pakar dan Praktisi TIK yang sangat berpengalaman di Indonesia).
Gagasan dan inovasi terbaik tentang pemolisian digital dengan kecerdasan buatan dihadirkan secara lugas dan tuntas oleh ketiga penulis dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Rajawali Pers di Jakarta.
Dari menjelajah internet, mengakses media sosial, perbankan, dan belanja online, wajar saja mengatakan bahwa dunia kita sudah digital.
Hal ini menjadi pusat perhatian bagi pengamat kepolisian, anggota kepolisian, pakar ilmu kepolisian dan tentunya harus menjadi bahan bacaan wajib bagi semua anggota Polri baik yang masih di Pendidikan dan yang sudah bertugas di seluruh Indonesia.
Sementara banyak kemajuan dalam teknologi informasi yang menawarkan manfaat besar yaitu bagaimana orang dapat berkomunikasi dan bertransaksi dengan mudah dan cepat, berkembangnya kejahatan digital atau ‘cyber crime’ yang meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sehingga tentunya Pemolisian harus beradaptasi dan menanggapi lingkungan digital yang terus berubah ini untuk memastikan bahwa Polisi dapat tanpa kenal lelah mengejar penjahat, melindungi yang rentan dan mengurangi kejahatan, di mana pun itu terjadi.
Brigjen Yehu Wangsajaya mengatakan, terhormat bapak Kapolri dan jajarannya saya mengharapkan kiranya mau dan mampu menerapkan Pemolisian Digital dengan Artificial Intelligence dimana Masyarakat Indonesia sekarang mengharapkan Polisi untuk selalu hadir dalam dunia online yang signifikan, dengan tingkat fungsionalitas yang sama dan kemudahan penggunaan untuk layanan lain yang mereka bisa dengan mudah dapat akses setiap hari.
“Semoga semuanya dapat segera terjadi dan terealisasi di abad digital ini,” ujar Yehu Wangsajaya. (Fanklin)
Penulis : Fanklin Sangadi
Editor : Diman Umanailo