RAKYATMU.COM – Produsen sepatu ternama Adidas, PT. Panarub Industry di Kota Tangrang, Provinsi Banten melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 1.400 karyawan.
Perusahaan manufaktur yang memproduksi alas kaki dan tekstil itu, PHK karyawan lantaran dampak situasi Negara tujuan ekspor, sehingga mempengaruhi permintaan barang.
Direktur Utama PT. Panarub Industry Budiarto Tjandra mengatakan, situasi global yang kurang membaik, membuat permintaan ekspor alas kaki buatan Indonesia mulai berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini lantaran, kondisi ekonomi yang belum membaik terutama Negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
“Industri alas kaki kita itu mayoritas ekspor ke AS dan Eropa, kita tahu kondisi ekonomi di AS dan Eropa juga belum pulih. Dampaknya dari sana,” katanya dalam keterangan tertulis yang di terima Rakyatmu.com pada Sabtu (20/5/2023).
Ia menjelaskan, industri alas kaki di Indonesia bersifat menerima pesanan dari pembeli. Sedangkan, Negara tujuan ekspor masih memiliki stok yang banyak, sehingga permintaan menjadi berkurang.
“Industri alas kaki di Indonesia sifatnya menerima pesanan dari buyer. Nah, buyer itu kan masih banyak inventory di negara tujuan ekspor kita, sehingga mereka mengurangi ordernya.”
“Karena masih banyak inventory di sana, jadi ordernya gak terlalu banyak. Akibatnya, permintaan kepada pabrik-pabrik yang di Indonesia ini berkurang,” sambungnya menjelaskan.
Terkait dengan PHK 1.400 karyawan, kata dia, PT. Panarub Industry harus mengatur antara pemasukan dan pengeluaran, agar perusahaan bisa bertahan.
“Ya otomatis, perusahaan survive (bertahan) untuk membalance (menyeimbangkan) antara pemasukan dan pengeluaran,” tukasnya.
Budiarto mengaku, total karyawan yang dilakukan PHK sebanyak 1.400 orang dan ini melebihi dari 10 persen pekerja.
Ia menambahkan, banyaknya karyawan yang terkena PHK membuat kekhawatiran perusahaan tidak membayarkan pesangon.
Namun, Budiarto mengklaim bahwa PHK tetap berjalan sesuai ketentuan. Meski demikian, Ia tidak bisa menggaransi bahwa PHK ini bukan kali terakhir.
“Kami belum ada rencana PHK lagi. Hanya saja, situasi global maka kita tidak tahu, apakah perubahan lebih baik ataukah lebih buruk. Situasi order itu sendiri tergantung pada ekonomi global juga,” terangnya. (**)
Penulis : Haerudin
Editor : Diman Umanailo