RAKYATMU.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara me-launching Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) Tahun 2024 di Muara Hotel, Kota Ternate pada Jumat (23/8/2024) malam.
Koordinator Divisi Pengawas, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Rusli Saraha mengatakan, Maluku Utara ditetapkan sebagai daerah kategori rawan tinggi ketiga di Indonesia pada Bulan Desember 2022 oleh Bawaslu RI.
Dia menjelaskan berdasarkan pasal 94 ayat (1) Huruf A UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, untuk melakukan pencegahan pelanggaran Pemilu dan pencegahan sengketa Pemilu. Dimana, Bawaslu bertugas mengidentifikasi dan pemetaan potensi kerawanan serta pelanggaran Pemilu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemetaan kerawanan pemilihan tahun 2024, lanjut dia, merupakan suatu pola dan metode pencegahan dengan mengidentifikasi dan memetakan potensi kerawanan serta pelanggaran pemilihan melalui data yang dihimpun dari indikator yang menjadi ukuran kerawanan.
“Pemetaan ini sebagai bagian dari bahan untuk menentukan strategi mengawasi Pilkada 2024 di Maluku Utara,” ujarnya.
Rusli menerangkan, ada tiga dokumen yang menjadi sandaran dalam proses penyusunan indeks kerawanan di Maluku Utara, yakni:
- 1. Dokumen IKP tahun 2024. Ini merupakan dokumen lama yang dikumpulkan oleh jajaran Bawaslu Maluku Utara dengan metode melakukan pengambilan informasi dari berbagai pihak, diantaranya informasi dari KPU Provinsi, Polda Maluku Utara, Pemerintah, Media dan Stakeholder lain.
- Dokumen update terbaru hasil pengawasan pemilu tahun 2024. Ini merupakan dokumen dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Maluku Utara bersama Bawaslu Kabupaten/Kota yang dijadikan informasi dan data dalam penyusunan IKP.
- Informasi ter-update yang Bawaslu terima dari berbagai pihak termasuk pemberitaan media massa.
Rusli memaparkan, dari 61 indikator kerawanan yang menjadi sandaran dalam proses penyusunan IKP, terdapat 31 indikator yang mempunyai dokumen atau data kerawanan pemilihan 2024 di Maluku Utara.
Dari 31 indikator ini, kata dia, terbagi atas tiga tingkatan kerawanan: Pertama, kerawanan tinggi terdapat 10 kategori indikator. Kedua, kerawanan sedang terdapat 18 kategori indikator. Ketiga, kerawanan rendah terdapat 3 kategori indikator.
Sejumlah metode yang telah dipetakan, kata Rusli, Bawaslu Maluku Utara telah mengelompokan enam trend isu kerawanan tinggi di 10 Kabupaten dan Kota, yakni isu netralitas ASN dan pemerintah desa, penyalahgunaan wewenang, politik uang, pelanggaran administrasi dan prosedur, politisasi sara, integritas dan profesional penyelenggara.
Berdasarkan data Bawaslu, menemukan sejumlah daerah dengan isu trend kerawanan tinggi netralitas ASN dan Pemerintah Desa. Urutan pertama, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), kedua Halmahera Selatan (Halsel) dan ketiga Pulau Taliabu.
Tren isu penyalahgunaan wewenang, urutan pertama Halteng, kedua Halsel dan ketiga Kota Ternate. Sedangkan trend isu politik uang, urutan pertama Halsel, kedua Kota Ternate dan ketiga Kepulauan Sula.
Selanjutnya isu pelanggaran administrasi dan prosedur, di urutan pertama Halmahera Utara (Halut) kedua Halmahera Barat (Halbar) dan ketiga Pulau Morotai. Sementara, isu politisasi sara, urutan pertama Kota Ternate, kedua Halut dan ketiga Halteng.
kemudian tren isu yang terakhir yaitu integritas dan profesionalitas penyelenggara, urutan pertama Halsel, kedua Halteng dan ketiga Halbar.
Dari berbagai potensi kerawanan Pemilu 2024, Bawaslu Maluku Utara menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi, diantaranya dari aspek keamanan, aspek otoritas penyelenggara, aspek penyelenggara negara, aspek hak memilih, aspek pelaksanaan pemungutan suara, aspek ajudikasi dan keberatan serta mengantisipasi dari aspek kampanye calon.
“Terhadap daerah-daerah yang tidak disebutkan, bukan berarti tidak rawan lalu kita mengabaikan. Kami berharap serta mengajak penyelenggara Pemilu, Stakeholder serta masyarakat sama-sama mengantisipasi aspek kerawanan di semua Kabupaten dan Kota, agar Pilkada berjalan dengan bermartabat,” tutupnya. (**)
Penulis : Reswandi
Editor : Diman Umanailo