RAKYATMU.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara (Malut) dinilai menghamburkan uang pada cara peluncuran tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Tahun 2024 di Lapangan Ngara Lamo Ternate pada Sabtu (25/5/2024) malam.
Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Maluku Utara, Jainul Yusup menilai kegiatan launching yang dilakukan semalam dengan mendatangkan artis dari ibukota tidak penting karena kegiatan tersebut belum mendesak.
“Kegiatan launching Pilkada inikan sudah dilakukan oleh KPU RI di Jogyakarta beberapa waktu lalu, dengan mengundang KPU se-Indonesia dan menghadirkan artis, berarti cukuplah, masa kegiatan hanya launching Pilkada saja harus undang artis lagi”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Inikan menghamburkan uang rakyat namanya, apa urgensinya? di tengah rakyat yang beli beras saja susah, orang tua di pedalaman tidak bisa sekolah dan lanjut kuliah, pemakaian uang rakyat itu yang substansi saja, inikan namanya pemborosan,” geramnya.
Jainul yang juga Dosen Ilmu Sejarah Unkhair ini, menyebutkan bahwa harus menghemat anggaran karena keuangan daerah lagi tidak membaik. Dikatakan, anggaran yang dipergunakan hanya peluncuran tahapan Pilgub sangat tidak efektif.
“Mending anggaran itu digunakan untuk menaikkan honor atau operasional penyelenggara di kecamatan dan desa sampai TPS, untuk kelancaran penyelenggaraan Pilkada 2024.”
“Atau diberikan kepada organisasi mahasiswa, kepemudaan, media/pers atau ormas, untuk sosialisasi meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024, dengan target 90 ke atas, ini lebih baik, dan akan mendapat penghargaan luar biasa dari KPU RI dan dan pemerintah,” sambungnya.
Kata senada juga disampaikan Akademisi Universitas Khairun Ternate Dr. Muamil Sun’an bahwa kegiatan KPU di Lapangan Ngara Lamo dengan mendatangkan artis sama sekali tidak ada korelasi dengan tugas dan wewenang KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu.
Muamil bilang, Tugas dan wewenang KPU itu mensosialisasikan penyelenggaraan pemilu atau berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU kepada masyarakat, serta adanya perencanaan anggaran untuk kepentingan pemilu.
“Kegiatan semalam yang menguras anggaran lumayan besar terkesan mubazir, Padahal anggaran tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk pendidikan politik dan sosialisasi kepada masyarakat terkait proses Pilkada,” pungkasnya. (**)
Penulis : Reswandi
Editor : Diman Umanailo