RAKYATMU.COM – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara melibatkan peran Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk berupaya mengatasi stunting, karena sampai saat ini penyakit yang sering menyerang anak itu faktor utamanya kurangnya asupan gizi.
Target pemerintah pusat stunting bisa mengalami penurunan 14 persen di tahun 2024. Olehnya itu, TP PKK diinstruksikan untuk membangun koordinasi dengan OPD-OPD terkait dalam hal memenuhi asupan gizi pada ibu hamil dengan melakukan pendekatan secara terukur dan humanis.
Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba mengatakan stunting merupakan penyakit yang penyebabnya banyak hal, namun sangat nampak adalah masalah kurangnya pemenuhan asupan gizi yang baik bagi ibu hamil maka diperlukan adanya penggerak di lapangan yang bekerja tak kenal menyerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pertumbuhan balita ditentukan oleh terpenuhinya gizi yang cukup, maka tumbuh kembangnya jauh dari penyakit stunting. Hal itu bisa terjadi apabila ekonomi keluarga sejahtera sehingga mengkonsumsi makanan secara kuantitas, kualitas, dan variasi tercukupi,” katanya pada Kamis (22/2/2024).
Bassam menyadari tingkat kemiskinan daerah yang dipimpinnya masih cukup tinggi, berada diangka 4,60 persen. Karena barometer pemerintah pusat masih termasuk sangat rendah, sehingga proaktif seluruh jajaran pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan sangat penting.
“Tim Penggerak PKK merupakan satu organisasi yang memiliki peran strategis dan penting menopang program pemerintah daerah dalam pencegahan stunting dan kesejahteraan masyarakat,” beber Bassam dalam pelantikan pengurus TP PKK sisa masa bhakti 2021-2024 di aula kantor Bupati.
Bassam menyampaikan dalam kesempatan itu juga dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 21 pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) agar bertujuan mendukung 10 program prioritas PKK yang mengutamakan kolaborasi yang terikat.
“Dilantiknya pengurus baru ini, saya berharap dapat membangun koordinasi yang baik dengan seluruh OPD. Begitu juga OPD bisa terbuka menjalin kerja sama agar 10 program tersebut berjalan seperti yang diinginkan.Tim Penggerak berhadapan langsung dan lebih muda diterima oleh masyarakat desa,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo