RAKYATMU.COM – Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara selalu berinovasi untuk mengatasi peningkatan sampah organik dengan menggunakan bantuan lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot.
Selain mengurangi sampah dan anggaran Bahan Bakar Minyak (BBM). Maggot tersebut juga bernilai fantastis dengan harga pasaran berkisar Rp 60.000 per kilo, sehingga hal ini menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Kabid PPK DLH Kota Ternate Syarif Tjan mengatakan, sampah organik bisa reduksi dari sumbernya dengan memanfaatkan maggot, sehingga tidak perlu diangkut lagi ke TPA. Lebih dari itu anggaran BBM bisa dikurangi dan juga ada nilai ekonomis akan didapatkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, program reduksi limbah organik dengan menggunakan bantuan lalat BSF merupakan sebuah terobosan baru, bagaimana melibatkan masyarakat secara langsung dan aktif mengelola sampah. Sebab pengelolaannya sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya besar.
“Ada efek ekonomi dari diterapkannya reduksi sampah menggunakan bantuan maggot. Tidak butuh air dan listrik, jadi sangat murah. Pengelolaannya nanti dilakukan di tingkat RW.”
“Kalau satu RW bisa mengelola 20 kilogram maggot sehari saja itu artinya sampah organik sudah bisa tereduksi 100 kilogram per RW,” katanya pada Senin (31/7/2023).
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo
Halaman : 1 2 Selanjutnya