RAKYATMU.COM – Ketua DPRD Maluku Utara, Iqbal Ruray meminta Gubernur Sherly Tjoanda segera memproses pengadaan barang dan jasa. Sebab, perputaran anggaran di daerah masih jauh dari target.
“Padahal saat ini sudah memasuki triwulan pertama. Akibatnya, serapan anggaran Pemprov Maluku Utara baru menyentuh angka 11 persen. Makanya, DPRD akan segera berkonsultasi dengan gubernur, minimal di akhir bulan ini perputaran uang harus lebih besar,” ujar Iqbal pada Kamis (27/3/2024).
Menurut Iqbal, keran-keran anggaran harus dibuka agar program-program bisa segera berjalan. “Contohnya anggaran pokok pikiran (pokir) DPRD yang bisa digunakan untuk bantuan rumah ibadah dan kebutuhan masyarakat lainnya,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Iqbal mengaku memahami langkah Sherly yang terkesan berhati-hati dalam pengelolaan keuangan daerah, mengingat besarnya tantangan yang harus dihadapi. Namun, Iqbal menekankan bahwa keputusan untuk menunda anggaran terlalu lama dapat berdampak negatif pada perekonomian daerah.
Politisi Golkar ini juga mengingatkan Sherly agar tidak lagi memangkas anggaran pokir DPRD, yang tahun ini hanya tersisa Rp 1 miliar per anggota DPRD.
“Kami sudah cukup berlapang dada ketika anggaran pokir yang sebelumnya Rp 3 miliar per anggota dipangkas menjadi Rp 1 miliar. Artinya, sejak awal DPRD telah merelakan Rp 90 miliar untuk membayar utang pihak ketiga,” tegasnya.
Meski begitu, Iqbal menegaskan, bahwa anggaran pokir bukan hanya kepentingan DPRD, tapi juga masyarakat. Karena dana tersebut sering diperuntukkan program sosial dan infrastruktur kecil yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
“Kalau pokir terus dipangkas, maka banyak kepentingan masyarakat yang tidak akan terakomodasi. Kami berharap efisiensi anggaran dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan rakyat,” tandasnya.
Editor : Redaktur