RAKYATMU.COM – Pengelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R Mulyoagung Bersatu Kabupaten Malang, Nugraha Wijayanto dan Supardi memberi pemahaman penanganan sampah di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Ini disampaikan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait pengelolaan sampah berbasis partisipatif masyarakat kepada Camat, Lurah, DLH dan Satgas sampah (operator armada sampah roda tiga).
“Kehadiran kami di Ternate, untuk membantu pemberdayaan masyarakat khususnya tentang penanganan sampah,” kata Supardi usai Bimtek di Lantai II Kantor Bappelitbangda Kota Ternate pada Selasa (28/11/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Supardi, Pemerintah Kota Ternate sudah menyiapkan sarana prasarana persampahan. Selanjutnya, bagaimana cara menjadikan Ternate Kota terbersih? Kata dia, paling berat itu merubah perilaku masyarakat untuk mempertanggungjawabkan sampah.
“Jadi harus ada elaborasi antara masyarakat dengan pemerintah sehingga bisa muncul komitmen masyarakat dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan,” ungkapnya.
Supardi menyebutkan, paling dituntut dalam program ini adalah komitmen dari para Lurah. Lurah harus bisa memulai, menciptakan, dan mempertanggungjawabkan sampah selesai di sumbernya.
Karena berdasarkan undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang persampahan dijelaskan bahwa tugas persampahan dibagi dua, yaitu tugas masyarakat untuk mengurangi sampah dan tugas pemerintah daerah adalah penanganan sampah. Dan penanganan hanya berupa reduce.
“Reduce yang ditangani pemerintah daerah, itu yang dibawah ke TPA. Jadi TPA bukan tempat penampungan sampah, tapi pemrosesan akhir sampah,” ujarnya.
Ia menuturkan, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh ketua TP PKK Marliza Marsaoly, yakni Bank Sampah adalah bentuk pengurangan sampah di sumbernya. Kemudian ada juga TPS3R. Dengan kerja maksimal, ditargetkan Kota Ternate bisa menjadi Kota terbersih.
“Harapan kami seperti itu, (Ternate jadi Kota Terbersih), karena komitmen seorang Wali Kota yang sudah luar biasa. Armada sampah sudah disediakan oleh Pemerintah Kota, BBM, termasuk gaji untuk para Satgas sampah pun disiapkan. Di daerah lain tidak ada seperti itu, hanya di Ternate ini yang saya tahu,” ucapnya.
Kata dia, terutama komitmen dari Lurah dalam hal ini elaborasi antara masyarakat dengan pemerintah, kemudian diprogramkan pengolahan sampah pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta didukung Bank Sampah.
“Diharapkan bisa menciptakan peran masyarakat yang bersih sampah. Dan perlu ada kesadaran secara menyeluruh dari setiap Kelurahan. Biar kami datang ke sini lagi sudah bisa terwujud dan nyata,” harapnya. (**)
Editor : Diman Umanailo