RAKYATMU.COM – Penanganan stunting Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mendapatkan penghargaan dari Menteri Pariwisata. Cara pemerintah daerah mengatasi stunting dengan berbasis eco edu wisata.
Selain itu, pangan lokal menjadi bahan asupan gizi tambahan bagi ibu hamil. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menemukan angka prevalensi stunting turun 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 30,0 persen.
“Belum lama ini Halmahera Barat dinobatkan penanganan stunting yang terbaik di Indonesia. Karena Ibu hamil selalu konsumsi bakso yang terbuat dari daun kelor dan ikan teri,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Barat Syahril Abdul Rajak di Kota Ternate pada Rabu (12/7/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Syahril, berdasarkan hasil survei SSGI paha Tahun 2021 prevalensi stunting Halmahera Barat berada pada angka 30,0 persen, tetapi tahun berikutnya menunjukkan penurunan signifikan menjadi 23,9 persen.
“Pada tahun 2022 angka prevalensi stunting Halmahera Barat turun 6,1 persen. Tingkatkan perolehan yang tinggi sehingga Halmahera Barat mendapat penghargaan,” katanya.
Syahril menambahkan, ada kolaborasi dalam program percepatan penurunan stunting berbasis eco edu wisata yang melibatkan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Halmahera Barat.
“Ibu-ibu hamil diajak berolahraga di lokasi wisata dengan menyiapkan sarana olahraga khusus,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo