Pengusaha Maluku Utara Sebut Dirugikan Supplier Bawang dari Jawa 

- Wartawan

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:21 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bawang Merah (Ilustrasi/Rakyatmu)

Bawang Merah (Ilustrasi/Rakyatmu)

RAKYATMU.COM – Pengusaha Bawang Maluku Utara Nurjaya H Ibrahim merasa dirugikan oleh pemilik PT Sumber Bawang, Darwanto. Pasalnya, hasil penjualan dua kali pengiriman bawang merah sudah ditransfer kepada supplier sesuai dengan kesepakatan, namun belakangan menuntut bahwa uang tersebut masih kurang.

Nurjaya menceritakan awal mulanya dihubungi Darwanto lalu memintanya menjual bawang dengan menyesuaikan harga di Maluku Utara, karena saat itu harga anjlok. Meski begitu, tidak ada kesepakatan melalui dokumen tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan.

Menurutnya, Darwanto pengirim bawang lewat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur di tanggal 6 Juli 2023 sebanyak 14.865 ton dan pengiriman kedua tanggal 18 di bulan yang sama berkisar 13 ton, sehingga uang hasil penjualan sudah ditransfer bertahap sebesar Rp 900 juta.

“Pengiriman pertama masih ada sisa tapi Darwanto suruh ambil lagi pengiriman kedua, padahal tidak ada perjanjian pengiriman kedua. Jadi barang pertama belum sampai di Kota Ternate saya sudah transfer Rp 200 juta dan kontainer dalam perjalanan saya transfer lagi Rp 300 juta,” katanya pada Rabu (7/2/2024).

“Kontainer kedua tanpa pesan saya, Darwanto sudah pesan kontainer lebih dulu dan memaksa saya harus ambil, supaya kasih selamat bawangnya. Dan kesepakatannya disesuaikan harga yang ada di Maluku Utara, kemudian tidak ada teken kontrak, tidak ada perjanjian begitupun kwitansi,” sambungnya.

BACA JUGA :  Ratusan Umat Muslim di Kepulauan Sula Meriahkan Tahun Baru Islam 

Nurjaya juga mengungkapkan pemilik supplier tidak membicarakan biaya perawatan dan upah buruh yang harusnya ditanggung bersama. Pemilik perusahaan hanya mengirimkan nota kosong, namun diketahui secara sepihak sudah dibuatkan harga pada nota yang baru.

“Dari awal nota yang dikirim ke saya, belum ada harga tapi ternyata saat ini si Darwanto menulis semua nota pakai harga, berarti ada pemalsuan. Saya punya itikad baik untuk melakukan pembayaran, meski nota tidak ada dan kwitansi juga kosong,” tuturnya.

Baca Halaman Selanjutnya…

Penulis : Haerudin Muhammad

Editor : Diman Umanailo

Berita Terkait

Proyek RSUD Bobong Diduga Tanpa PBG, Komisi III Ultimatum PT Wika
Wabup Saleh Marassabessy Lantik Pengurus Baznas Kepulauan Sula
Dishub bakal Pasang 3.600 PJU di Delapan Kecamatan Kota Ternate
Proyek Jalan Miliaran Rupiah di Pulau Taliabu Tidak Tercatat dalam DPA
PUPR Pulau Taliabu Prioritaskan Jembatan dan Kali Fangahu
Dinkes Kepulauan Sula Gandeng PERDAMI Akan Gelar Operasi Katarak Gratis
Bupati Kepulauan Sula Hadiri Rakor Hilirisasi Perkebunan: Dukung Program Nasional
Proyek Jalan “Siluman” di Taliabu Masuk RUP, Budiman: Dipaksakan Melanggar UU Tipikor

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 08:25 WIT

Proyek RSUD Bobong Diduga Tanpa PBG, Komisi III Ultimatum PT Wika

Jumat, 26 September 2025 - 07:04 WIT

Wabup Saleh Marassabessy Lantik Pengurus Baznas Kepulauan Sula

Rabu, 24 September 2025 - 10:20 WIT

Proyek Jalan Miliaran Rupiah di Pulau Taliabu Tidak Tercatat dalam DPA

Selasa, 23 September 2025 - 17:30 WIT

PUPR Pulau Taliabu Prioritaskan Jembatan dan Kali Fangahu

Senin, 22 September 2025 - 21:12 WIT

Dinkes Kepulauan Sula Gandeng PERDAMI Akan Gelar Operasi Katarak Gratis

Senin, 22 September 2025 - 20:35 WIT

Bupati Kepulauan Sula Hadiri Rakor Hilirisasi Perkebunan: Dukung Program Nasional

Senin, 22 September 2025 - 07:31 WIT

Proyek Jalan “Siluman” di Taliabu Masuk RUP, Budiman: Dipaksakan Melanggar UU Tipikor

Sabtu, 20 September 2025 - 13:01 WIT

Komitmen Jaga Kamtibmas, Kades Balbar dan MARKAS Dukung DOB Sofifi

Berita Terbaru