RAKYATMU.COM – Ribuan Ikan mati di pesisir pantai Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, diduga kuat disebabkan oleh limbah dari pabrik tahu.
Pasalnya, semenjak berdirinya pabrik di Kelurahan Sasa dan Jambula, pembuangan limbah dibuang ke laut.
Hal tersebut diakui oleh Lurah Sasa Ridwan B. Farman bahwa pabrik di Kelurahan Sasa dan Jambula sudah mencapai 14 hingga 20 Tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun begitu, Ridwan tidak mengakui ikan mati disebabkan oleh limbah dari pabrik tahu.
“Saya tidak bisa bilang itu dari pabrik tahu Sasa dan pabrik tahu jambula. Dan saya tidak mungkin bilang bahwa pencemaran itu dari limbah,” kata Ridwan melalui via telepon pada Minggu (10/9/2023).
Masalah ini, alangkah baiknya menunggu kepastian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, sesuai uji sampel di laboratorium.
“Penilaian secara objektif dari DLH melakukan pendalaman terkait dengan hal ini,” ucapnya.
Selain itu, ia membeberkan, berdirinya pabrik tahu di Jambula hampir 20 Tahun lebih, dan pabrik di Kelurahan Sasa sekitar 14 Tahun termasuk pabrik tahu miliknya.
“Kalau torang (kami) bilang ini dari limbah. Pabrik tahu ini kan berdiri bukan dari kemarin. Pabrik di Jambula itu sudah berdiri hampir 20 tahun lebih. Saya punya hampir 13 atau 14 Tahun,” ungkapnya.
Ridwan bilang, jika ikan mati akibat dari limbah pabrik, berarti sejak berdirinya pabrik sudah banyak ikan yang mati.
“Kalau itu betul-betul dari limbah tahu berarti sejak berdirinya pabrik, kira-kira sudah berapa banyak ikan yang mati di sekitaran pantai sasa dan jambula,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pabrik tahu di Kota Ternate berada di Kelurahan Sasa dan Jambula. Begitu juga di Kecamatan Ternate Utara, seperti Kelurahan Tabam, Sango, Tafure.
“Semua pabrik itu, rata-rata membuang limbah padat dan cair ke pantai. Kenapa di bagian Utara tidak ada ikan yang mati. Mungkin begitu kapa e adik (Wartawan),” tutupnya. (**)
Editor : Diman Umanailo