RAKYATMU.COM – Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. H. Rizal Marsaoly, hadir sebagai Narasumber dalam Workshop Penyusunan Regulasi Keterbukaan Akses Informasi dan Perlindungan Jurnalis serta Media dalam Mendorong Kesetaraan dan Keberlanjutan Indonesia Timur yang diselenggarakan oleh PT. Kabar Grup Indonesia (KGI) bekerja sama dengan British Broadcasting Corporation (BBC) Media Action pada Kamis, (24/4/2025).
Kegiatan ini bertempat di Muara Hotel, Kecamatan Ternate Tengah, workshop ini bertujuan untuk menyusun regulasi keterbukaan akses informasi dan perlindungan jurnalis serta media di Indonesia Timur.
Sekda Kota Ternate mengatakan bahwa di era digital dan keterbukaan informasi saat ini, akses terhadap informasi yang jujur, akurat, dan transparan adalah hak setiap warga negara. Sebab jurnalis memegang peran penting sebagai penjaga pilar demokrasi, sekaligus sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Oleh karena itu, mereka perlu dilindungi baik secara hukum, fisik, maupun etika profesi agar dapat menjalankan tugasnya secara bebas, bertanggung jawab, dan professional,” jelasnya.
Workshop ini, kata dia sangat relevan karena fokus tidak hanya pada aspek teknis regulasi, tetapi juga pada penguatan fondasi demokrasi dan keadilan informasi. Dia menegaskan, pemerintah kota berkomitmen membangun ekosistem informasi publik yang sehat, aman, dan berkeadilan.
Helena Rea, Head of Project BBC Media Action, kata Rizal, mengungkapkan keprihatinan terhadap minimnya akses informasi di Indonesia Timur akibat jarak geografis dengan pusat pemerintahan.
“Kami optimis, dengan pengembangan kekuatan informasi dan kekayaan budaya lokal, Indonesia Timur dapat menjadi contoh (role model) dalam membangun kebebasan pers dan memberikan akses informasi yang lebih sehat dan terpercaya untuk publik,” tandasnya.
Bukan saja Sekda, bahkan Wali Kota Ternate juga mendukung kegiatan yang diselenggarakan PT. KGI. Dalam sambutannya yang dibacarakan Staf Ahli Wali Kota Ternate Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs. Sarif H. Sabatun menyebutkan, keterbukaan informasi bukan semata soal memberi tahu, tetapi juga soal memberdayakan masyarakat agar mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
“Pemerintah Kota Ternate berkomitmen untuk menjadi bagian dari ekosistem yang sehat dalam tata kelola informasi publik. Kami mendukung penuh inisiatif ini dan siap berkolaborasi dengan semua pihak demi terciptanya ruang informasi yang terbuka, aman, dan berkeadilan,” tegasnya.
Sementara itu, Helena Rea selaku Head of project BBC Media Action dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa Indonesia itu punya ribuan media dan banyak orang punya ketertarikan untuk mengakses informasi, terutama di Indonesia Timur itu orang haus akan Informasi karena faktor jarak dengan pemerintahan pusat yang jauh.
“Pada saat yang bersamaan kalau kekuatan informasi dan kekayaan lokal itu dikembangkan, saya pikir kita bisa jadi role model, misalnya dengan kebudayaan yang sangat kuat mampu menjadi kekayaan informasi dari Indonesia Timur serta membangun kebebasan media untuk menghasilkan informasi serta membangun hak-hak publik untuk mengetahui informasi, alhasil kita akan semakin dapat memberi layanan informasi kepada publik yang lebih sehat dan terpercaya,”ungkapnya.
Helena Rea berharap, semoga ini menjadi langkah baik untuk menjalankan jaringan informasi sebagai salah satu perkembangan demokratis dan kekayaan kultural dari wilayah Indonesia Timur khususnya di wilayah Kota Ternate.
Workshop tersebut turut dihadiri juga oleh Upi Asmaradhana selaku Founder & CEO KGI, Uslimin Usle selaku Presidium Kaukus Indonesia Timur, Fikram Salim selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen, perwakilan Asosiasi Media Siber Indonesia (Amsi) Maluku Utara, serta akademisi dan aktivis. (**)
Editor : Diman Umanailo