RAKYATMU.COM – Pekerjaan segmen 3 Pusat Kuliner Kota Rempah, samping Masjid Raya Al Munawwar sudah mencapai 100 persen. Pembangunan yang dianggarkan melalui APBD Induk Tahun 2023 itu melekat di Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan Disperindag Kota Ternate, Maluku Utara.
Untuk memastikan, Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly, Kepala Dinas Perhubungan Mochtar Hasyim dan pihak PUPR Kota Ternate melakukan pemantauan ke lapangan pada Senin (4/12/2023).
Tujuan Bappelitbangda melakukan kroscek pekerjaan tersebut, karena ada kaitan dengan evaluasi dan monitoring di OPD terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Dinas Perindag, agar bisa mengetahui progres kegiatan Tahun Anggaram 2023 bisa diselesaikan tepat waktu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rizal mengatakan, pekerjaan segmen tiga ada 3 item pekerjaan yang melekat di tiga OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan pagu anggaran terbilang kecil, yakni;
Pekerjaan Fasilitas Ruang Tunggu Pelabuhan Speed yang melekat di Dinas Perhubungan berkisar Rp 150 Juta, Tenda Sarnafil yang melekat di Disperindag Rp 500 Juta dan pekerjaan lanjutan kawasan kuliner oleh Dinas PUPR sekitar 1 Miliar lebih.
Ia menyebutkan, pekerjaan tersebut sudah mencapai 100 persen karena tinggal melakukan pembersihan lokasi.
Meski begitu, lanjut dia, Pemerintah Kota Ternate masih menambahkan satu item lagi yaitu pemasangan lampu ornamen dari segmen 2 hingga segmen 3 yang telah dianggarkan melalui APBD Perubahan.
Anggaran tersebut melekat di Dinas Perindag Kota Ternate untuk mempercantik ruang publik saat di malam hari.
“Saya meminta kepada Disperindag agar mempercepat pekerjaan, karena BPKAD tidak lagi melakukan pencairan pada Tanggal 15 Desember 2023,” ungkapnya.
Terkait dengan peresmian, kata dia, rencananya bersamaan dengan upacara Hari Jadi Ternate pada 29 Desember 2023. Lokasi upacara, di belakang Jatiland Mall Ternate sekaligus meresmikan Pusat Kuliner Kota Rempah.
“Tapi kami sampaikan ke Pak Wali Kota. Kalau diizinkan, ya kami melakukan upacara HAJAT di belakang Jatiland Mall Ternate sekaligus meresmikan.”
“Kebutuhan HAJAT jatuhnya 29 Desember, maka tidak ada kenaikan bendera, maka kami coba usulkan upacara dilaksanakan selepas shalat jumat,” sambungnya menerangkan.
Selain itu, ia menambahkan lapak yang dibuat tetap ditempati oleh pedagang sebelumnya khususnya pedagang nasi kuning dan air guraka.
“Kami hanya buat empat lapak, agar fungsi ruang kota tidak terlihat sempit, pedagang lainnya kami tempati di belakang Jatiland Mall,” pungkasnya. (**)
Editor : Diman Umanailo