RAKYATMU.COM – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tetap mengalokasikan anggaran inovasi Ojek Makanan Mama (O’Mama) untuk mendistribusikan makanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan operasional ambulans laut untuk melayani pasien di tiga kecamatan BAHIM (Batang Dua, Hiri dan Moti).
Alokasi anggaran ini tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun 2026. Tahun depan juga Dinkes juga akan melunasi hutang dan iuran bulanan UCH (Universal Health Coverage) sebesar Rp 14 Miliar.
Kepala Dinkes Kota Ternate Fathiyah Suma mengatakan, untuk tahun 2026 program inovasi Dinas Kesehatan tetap jalan, salah satunya program O’mama, dimana pada tahun 2025 ini alokasi anggarannya sebesar Rp 400 juta lebih. “Tahun depan juga dialokasikan sama, dengan jumlah sasaran wilayah kerja,” katanya pada Selasa (5/8/2025) usai rapat pembahasan KUA PPAS tahun 2026.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu kata Fathiyah, untuk menjaga keberlangsungan UHC Kota Ternate melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan, juga dialokasikan anggaran untuk membayar hutang UHC dan alokasi pembayaran iuran bulanan. “Kita berupaya di APBD-Perubahan 2025 untuk membeck-up 2026 dalam menyelesaikan hutang yang ada,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, dalam KUA PPAS APBD-Perubahan 2025 telah dialokasikan Rp 6 miliar, sementara di KUA PPAS APBD 2026 dialokasikan sebesar Rp 14 miliar buat bayar hutang UHC dan iuran bulanan.
Tahun depan, kata Fathiyah, Dinkes juga mengalokasikan anggaran untuk rujukan pasien keluar daerah, yang selama ini tidak dianggarkan, kini dialokasikan di tahun depan. “Kalau total hutang UHC sampai per Agustus jumlah sebesar Rp17 miliar,” sebutnya.
Untuk 1 unit Ambulans Laut yang dialokasikan di tahun ini, lanjut dia, akan tiba di Kota Ternate pada bulan Oktober 2025, sekaligus diluncurkan langsung oleh Wali Kota Ternate, untuk melayani pasien di luar Ternate yakni Moti, Hiri dan Batang Dua.
“Jadi nanti ada 1 unit ambulans laut yang di operasikan pada tiga kecamatan, dengan sistem mobile. Dimana kecepatannya ke Batang Dua itu hanya 3 jam, dengan kapasitas 12 meter menggunakan 3 mesin 200 PK,” jelasnya.
Olehnya itu, kata Fathiyah, tahun 2026 sudah harus disiapkan anggaran operasional ambulans laut berupa BBM, insentif motoris dan tim layanan kesehatan (yankes) yang bekerja, dan sudah dialokasikan di KUA PPAS 2026.
“Ketika ambulans itu tiba dan beroperasi maka itu menjadi tanggungan penyedia, sementara pemeliharaannya, dari Dinkes mengalokasikan ditahun depan. Dimana per tahun alokasinya 300 juta,” terangnya. (**)
Editor : Redaksi