Disinggung apakah sudah ada dukungan dari keluarga Kesultanan Ternate, Firman mengaku tidak mau membenturkan pihak kesultanan dan politik praktis, karena apa yang ingin dilakukannya murni sebagai bentuk pengabdiannya sebagai putra asli Kota Ternate.
“Saya tidak ingin kemudian membenturkan kesultanan dan politik. Saya selama ini bekerja mengabdi kepada masyarakat sehingga misalnya saya datang bilang maju sebagai Wali Kota Ternate bagi saya jalannya lebih mudah. Jalan hidup mengabdi pasti dimudahkan tapi kalau tidak, ada jalan lain untuk tempat kita mengabdi,” tandasnya.
Firman menyebut jika berada di dalam sistem pemerintahan akan memudahkan untuk mewujudkan kebutuhan masyarakat, sehingga tentu hal itulah yang mendorongnya maju Wali Kota Ternate tahun 2024 agar bisa berbuat lebih yang selama ini sudah dilakukan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Siap untuk maju, karena memang lewat jalur politik itu berada dalam sistem jadi lebih mudah melakukan hal-hal terkait kebutuhan masyarakat, selama ini kita di luar kalaupun melakukan kegiatan-kegiatan di masyarakat tetapi tidak bisa mengeksekusi secara maksimal,” katanya.
Firman mengungkapkan harus ada satu blueprint agar seorang pemimpin bisa memiliki pegangan tujuan akhir pembangunan yang ingin dicapai bersama-sama. Dan itu tugasnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate.
“Saya pikir itu tugas DPRD untuk merumuskan, jadi ke depan siapapun yang akan menjadi Wali Kota Ternate akan mengacu ke sana. Jangan nanti sekarang ada jargon lain, besok lain lagi dan seterusnya. Artinya punya jargon boleh tapi semua harus mengacu tujuan akhir yang sudah sama-sama disepakati” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo
Halaman : 1 2