Dua Warga Kepsul Meninggal Akibat Banjir, Diduga Dampak dari Penembangan Pohon

- Wartawan

Rabu, 16 Juli 2025 - 22:24 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penebangan Hutan di Pulau Mangoli oleh PT Sampoerna. (Rakyatmu)

Penebangan Hutan di Pulau Mangoli oleh PT Sampoerna. (Rakyatmu)

RAKYATMU.COM – Kepala Desa Modapuhi Trans, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Hakim Umasugi mengaku banjir deras hingga dua warga meninggal dunia pada Rabu (16/7/2025) baru pertama terjadi di Desa Modapui.

Diketahui, kedua korban yang meninggal dunia merupakan ibu dan anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah Atas (SMA).

Peristiwa ini membuat salah satu warga Desa Modapuhi Trans bernama Pardi Umasugi menduga banjir tersebut dampak dari penebangan hutan oleh PT Sampoerna dan PT Kalpika Wanatama.

Sebab banjir ini baru pertama kali terjadi di desa Modapuhi. Ia menyebutkan, banjir meluap di sungai Mahigo dan sungai Modapuhi karena adanya aktivitas perusahaan kayu di sungai tersebut.

“Untuk itu, kami masyarakat Desa Modapuhi Trans meminta kepada pihak perusahaan PT Sampoerna dan PT Kalpika Wanatama yang telah beroperasi pengolahan kayu di areal sungai Mahigo dan sungai Modapuhi agar dapat memperhatikan dampaknya,” ujarnya

Kepala Desa Modapuhi Trans Hakim Umasugi dikonfirmasi RakyatMu.com, mengatakan peristiwa banjir yang terjadi diakibatkan hujan lebat mengguyur wilayah setempat hingga air meluap.

BACA JUGA :  Hasil Kesepakatan, Dirut PDAM Kepulauan Sula Dilarang Masuk Kantor 

Namun Ia tidak mengakui bahwa ada aktivitas penebangan kayu maupun aktivitas perusahaan dihutan area desa setempat.

“Kalau terkait dengan banjir itu di akibatkan karena hujan. Terkait dengan penebangan pohon itu untuk desa saya tidak ada penebangan kayu,” ucap Hakim saat dihubungi via WhatsApp.

Sementara, Humas PT Sampoerna Kayoe, Kuswandi Buamona saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp terkait pernyataan warga tersebut namun tidak digubris hingga berita ini terbitkan. (**)

Penulis : Aryanto

Editor : Diman

Berita Terkait

115 Guru di Pulau Taliabu Ikut PPG Daerah Khusus
Anggaran Piket Satpol-PP Pulau Taliabu Capai Ratusan Juta
Fun Walk and Run Ramaikan Peluncuran Agenda HUT PGRI, HGN dan DWP Kota Ternate
Meriahkan HUT PGRI ke-80 dan HGN, Ini Kegiatan yang Disiapkan RM dan Pengurusnya
Sambut Hari Pahlawan Nasional 2025, Dinsos Kota Ternate Bersih-bersih di Makam Sultan Baabullah
Dinsos dan Baznas Ternate Kolaborasi Optimalisasi Pengumpulan Zis
3.536 PPPK Paruh Waktu di Kota Ternate Peroleh NIP, 48 Lainnya dalam Proses Verifikasi
Januari hingga Oktober 2025, Dinsos Kota Ternate Tangani 68 Kasus Anak dan 9 ODGJ

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 16:10 WIT

115 Guru di Pulau Taliabu Ikut PPG Daerah Khusus

Senin, 3 November 2025 - 16:03 WIT

Anggaran Piket Satpol-PP Pulau Taliabu Capai Ratusan Juta

Jumat, 31 Oktober 2025 - 21:07 WIT

Meriahkan HUT PGRI ke-80 dan HGN, Ini Kegiatan yang Disiapkan RM dan Pengurusnya

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:24 WIT

Sambut Hari Pahlawan Nasional 2025, Dinsos Kota Ternate Bersih-bersih di Makam Sultan Baabullah

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:43 WIT

Dinsos dan Baznas Ternate Kolaborasi Optimalisasi Pengumpulan Zis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:56 WIT

3.536 PPPK Paruh Waktu di Kota Ternate Peroleh NIP, 48 Lainnya dalam Proses Verifikasi

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:12 WIT

Januari hingga Oktober 2025, Dinsos Kota Ternate Tangani 68 Kasus Anak dan 9 ODGJ

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 19:16 WIT

Bupati Pulau Taliabu Sering Hilang,  FTP Sarankan Ambil Cuti Agar Warga Tidak Panik 

Berita Terbaru

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku. (Rakyatmu)

Daerah

115 Guru di Pulau Taliabu Ikut PPG Daerah Khusus

Senin, 3 Nov 2025 - 16:10 WIT

Ilustrasi

Hukrim

Jenazah Laki-Laki Ditemukan Meninggal di Ternate

Senin, 3 Nov 2025 - 14:15 WIT