RAKYATMU.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ternate telah selesai melakukan rekapitulasi penghitungan suara Caleg anggota DPRD 2024-2029. Salah satu di antaranya adalah Nurjaya Ibrahim yang memperoleh suara terbanyak ketiga di Dapil II, yakni Kecamatan Ternate Selatan-Pulau Moti.
Nurjaya merupakan caleg yang diusul Partai Gerindra, ia menjadi pemenang ketiga di Dapil II dari 198 caleg lainnya dengan meraup 836 suara dari akumulasi suara partai 3.535. Pemenang kedua Ridwan (PAN) dan posisi pertama disabet Djasman Abubakar (Partai NasDem).
Lahir pada 3 Mei 1982 di Desa Lede, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Nurjaya adalah anak sulung tiga bersaudara dari pasangan Usman Daramasih dan Wa Marisa, ia tumbuh dalam lingkungan keluarga pengusaha yang sukses di zamannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah lulus S1 di Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) tahun 2011-2013 dan kemudian tahun 2019-2021, ia melanjutkan S2 di almamater yang sama dengan konsentrasi ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Sebelum memutuskan untuk maju bertarung sebagai caleg anggota DPRD Kota Ternate. Seperti almarhum ayahnya, ia meniti karir sebagai pengusaha. Ketertarikannya di dunia bisnis muncul sejak masih duduk dibangku SMP.
Di mana, ayahnya merupakan pengusaha jual beli hasil bumi yang sukses di kampung halamannya. Hal tersebut membuat keluarganya hijrah ke Kota Ternate untuk fokus menekuni bisnis sembako. Bastiong menjadi tempat dibangunnya gedung berlantai dua, Toko Nurjaya tertulis di depan toko.
Tak hanya itu, saat pindah di Kota Ternate, orang tuanya tetap melanjutkan bisnis jual-beli cengkeh, pala, kopra dll. Secara bertahap melebarkan sayap bisnisnya di bidang perkapalan. Dengan memiliki 4 buah kapal penumpang yang berlayar di perairan wilayah Maluku Utara sampai Sulawesi.
Namun, namanya bisnis tak selamanya tetap berjaya. Ayahnya menjual kapal-kapal tersebut ketika adik keduanya koma selama setahun. Sang ayah menamai Nurjaya dengan alasan yang kuat. Diketahui bahwa nama itu titipan dari orang yang merubah nasib hidup keluarganya.
Dia adalah pengusaha berdarah Tionghoa di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang juga memiliki toko Nurjaya. Saat ibu Nurjaya, Wa Marisa hamil, pengusaha Cina itu lalu berpesan kepada Usman Daramasih yang saat itu bekerja sebagai anak buah di toko dan merupakan orang kepercayaan, agar nanti anaknya diberi nama Nurjaya.
Nurjaya diambil dari dua kata, yakni Nur yang berarti cahaya dan Jaya bermakna keberhasilan. Meskipun dua entitas yang berbeda namun jika disatukan, maka memiliki kesatuan yang kokoh. Begitulah penjelasan sang pengusaha Cina kepada ayahnya.
Kelak nama itu akan membawa rezeki di dalam keluarga. Nama itu pula disematkan di Toko yang dirintis kedua orang tuanya dan 4 buah kapal pun dinamai KM Nurjaya. Pengusaha berdarah Tionghoa itu ialah sosok pahlawan dalam keluarga Nurjaya.
Dengan bermodal Rp 10 juta, pada awal tahun 2020. Nurjaya mencoba membangun bisnis jual bawang merah secara online yang diantar seorang diri dari rumah ke rumah, karena waktu itu dilanda pandemi covid 19 sehingga pemerintah Kota Ternate membatasi warga untuk beraktivitas di luar rumah.
Ternyata peluang tersebut membawa keuntungan yang besar, sehingga sampai saat ini bisnis itupun masih bertahan dan menyerap tenaga kerja puluhan orang yang dipekerjakan di toko miliknya.
Merasa sudah bisa bertahan hidup dengan bisnis yang digeluti, maka hal ini menguatkan tekatnya untuk mundur dari ASN di Puskesmas Bahari Berkesan. Padahal, sudah sejak lama niat untuk mundur dari ASN karena jiwa bisnisnya sudah mendarah daging.
Maju Caleg DPRD
Baca Halaman Selanjutnya…
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya