RAKYATMU.COM – Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah saat ini mulai fokus dengan masalah kesehatan yaitu stunting atau masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Meskipun angka stunting di Kota Ternate, Maluku Utara turun di angka 17,7 persen, namun Pemerintah Pusat memberikan target harus dibawah 14 persen.
Maka Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) yang dipimpin oleh Samin Marsaoly ini harus berupaya menurunkan angka tersebut sesuai target dari Pemerintah Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Plt. Kepala DP2KB Samin Marsaoly, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) tetap optimis menurunkan angka stunting 14 persen sesuai target dari Pemerintah Pusat hingga Tahun 2024.
Samin menyampaikan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka stunting. lanjut Samin, saat ini DP2KB sudah membentuk tim verifikasi. Tim ini bertugas untuk melakukan evaluasi program penanganan stunting dan intervensi internal.
“Maka saya yakin bahwa target tersebut akan menurun, karena semua lini bergerak. Apalagi semua orang juga mendukung dengan penurunan angka stunting,” kata Samin pada Rabu (5/4/2023).
Samin menyebutkan, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres tersebut menjelaskan semua elemen harus bergerak baik itu di lapangan dan administrasi.
Selain itu, Samin yang juga Kepala BKPSDM Kota Ternate ini menuturkan, DP2KB telah mempunyai PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana), dan sudah melakukan dua program, yakni program ketahanan pangan keluarga dan program bina ketahanan bina balita.
“Program Ketahanan Pangan Keluarga, saat ini lagi dalam proses penilaian, termasuk penilaian Kampung KB di Kelurahan Loto yang dinilai tadi dan tinggal diverifikasi. Proses-proses ini bertujuan memberi asupan gizi kepada anak dibawa 2 tahun dan BALITA (Bawah 5 Tahun),” tuturnya.
Menurut dia, ukuran stunting dilihat dari 1000 hari setelah melahirkan, apakah dia gagal tumbuh atau tidak bisa terlihat dari situ.
“Karena dengan ukuran 1000 hari itu sama halnya 3 tahun lebih, makanya ukuran kita adalah BADUTA (Dibawah 2 tahun),” tutup Samin. (mg/man)