RAKYATMU.COM – Kepala Program Studi (Prodi) desain produk Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ihsan bersama Indonesia Creative City Network (ICCN) kunjungi Kota Ternate, Maluku Utara pada 29 Mei 2023, untuk mencari tahu model atau turunan City Branding Ternate sebagai produk unggulan Kota Rempah.
Dalam kunjungan ini Muhammad Ihsan ditemani oleh Harmein Khagi yang juga dari desain produk ITB dan Ira Shintia dari ICCN itu mengatakan, acuan pengkajiannya berangkat dari Branding Ternate Kota Rempah, kemudian dibuat turunannya agar bisa disingkronkan.
“Kota Ternate sudah memiliki Branding yakni Kota Rempah, namun itu masih sebatas dokumen. Sehingga perlu diimplementasikan untuk menjadi sesuatu yang lebih dikenal luas sebagai Branding Ternate Kota Rempah,” ujar Ihsan di lokasi destinasi wisata Cengkeh Afo, Kelurahan Tongole, Selasa (30/5/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyampaikan, Prodi desain produk ITB saat ini sedang menjalankan program pengabdian kepada masyarakat. Kebetulan, program tersebut berkaitan dengan implementasi city branding yang dimiliki oleh Kota Ternate.
“Saya dan teman-teman juga kebetulan tergabung dalam ICCN, sehingga kami melihat City Branding sebagai sesuatu yang harus didorong untuk bagaimana diimplementasikan,” katanya.
Lanjut Ihsan, City Branding memiliki banyak turunan, tapi perlu disusun sehingga bisa diaplikasikan ke berbagai lini, seperti IKM atau bentuk lain.
“Kota Ternate, mereka sedang mencoba untuk mengimplementasikan satu atau dua dari sekian banyak yang bisa diturunkan dari City Branding sehingga menjadi sebuah produk, termasuk dengan cara mengaitkan pada program-program Pemkot Ternate,” ungkapnya.
“Nah saat ini kita sedang mencari tahu atau mensinkronkan dengan program-program pemerintah apa yang bisa kita kembangkan dari turunan City Branding. Kebetulan kita juga dari fakultas seni rupa dan desain. Sehingga kita bisa mengimplementasikan itu (city branding) ke dalam bentuk bentuk yang bisa dinikmati masyarakat,” jelasnya.
Ihsan bilang , jika sudah ditemukan apa yang bisa dikembangkan dan disinkronisasi, maka data-datanya akan dibawa ke Bandung untuk didiskusikan dan dibahas.
“Setelah itu baru nanti kita akan coba untuk implementasikan, paling lambat pada bulan September 2023,” ucapnya.
Sementara Kepala Bappelitbangda Kota Ternate Rizal Marsaoly menambahkan, Pemerintah Kota Ternate, sedang berupaya dalam rangka memperkuat City Branding Ternate sebagai Kota Rempah.
Lanjut dia, ada beberapa strategi atau manajemen yang sementara digalakkan oleh Pemkot dalam rangka memperkuat City Branding.
“Salah satunya dengan cara mengundang teman-teman dari ITB untuk melakukan sebuah kajian terkait dengan penguatan terhadap produk-produk yang bisa dikembangkan dengan mengacu pada Branding Ternate Kota Rempah,” kata Rizal.
Menurut Rizal sudah pasti, produk-produk yang akan dikembangkan ini menggunakan bahan-bahan berdasar rempah.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan branding Ternate sebagai Kota Rempah, Pemkot saat ini juga sedang menyiapkan edaran Wali Kota yang mengatur tentang tindak lanjut dari Peraturan Wali Kota nomor 29 tahun 2021 tentang City Branding Kota Ternate.
“Surat edaran itu nantinya bisa menjadi dokumen operasional yang memperkuat Perwali tentang branding Kota Ternate. Surat edaran itu akan pertegas tentang apa saja yang perlu dilakukan, baik oleh hotel hotel, rumah makan, restoran, sampai pada tingkat OPD untuk mendukung city branding. Kemudian di sekolah-sekolah juga mungkin diarahkan untuk memperkuat City branding lewat muatan lokal,” terang Rizal.
Pada prinsipnya sambung Rizal, Pemerintah Kota Ternate terus berupaya untuk memperkuat Branding Kota Ternate pasca ditetapkan. Termasuk saat Pemerintah Kota Ternate mengikuti program Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), yaitu perjalanan ke Belanda dan Portugal.
“Dalam perjalanan tersebut, telah dikumpulkan informasi untuk memperkuat perjalanan sejarah tentang Ternate sebagai Kota Rempah,” terangnya. (**)
Penulis : Man
Editor : Diman Umanailo