Sebab menurutnya, aplikasi Sirekap membuat kepercayaan publik terhadap KPU menjadi menurun.
“Aplikasi Sirekap tidak menjadi patokan. Tapi perbedaan data ini tentu membuat bingung publik. Tentunya public dibuat bertanya-tanya, kenapa sudah tau itu bermasalah tapi terus dipakai,” cetusnya.
Irwan juga mengimbau kepada publik Maluku Utara agar tetap menunggu tahapan resmi KPU dalam menentukan siapa saja yang lolos ke parlemen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita harus tetap mengikuti setiap tahan di KPU. Jangan menjadi hitungan di Sirekap sebagai patokan,” ucapnya mengakhiri. (**)
Editor : Diman Umanailo